Sudahkah Faskes Anda Menerapkan Prosedur RASPRO Secara Menyeluruh?

Sudahkah Faskes Anda Menerapkan Prosedur RASPRO Secara Menyeluruh?

Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (RASPRO) telah menjadi salah satu cara terbaik untuk menghadapi tantangan resistensi antimikroba yang semakin mendesak. Prosedur RASPRO adalah sebuah panduan yang dapat membantu dokter dalam memberikan antibiotik secara tepat guna dan bijaksana. RASPRO berfokus pada pengawasan dan pengendalian penggunaan antibiotik secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh, yang meliputi riwayat pengobatan terakhir, riwayat penggunaan instrumen medis, serta kondisi immunocompromised.

4 Formulir yang Digunakan dalam Prosedur RASPRO

Dalam penerapannya, RASPRO menggunakan 4 jenis formulir yang akan memberikan panduan bagi dokter dalam memberikan antibiotik secara bijaksana dan tepat guna. Formulir ini membantu para dokter dalam memilih antibiotik empirik dan definitif yang didasarkan pada Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB). Berikut 4 Formulir RASPRO:

  1. RASPRO Alur Antibiotik Awal (RASAL)

Formulir yang pertama adalah RASPRO Alur Antibiotik Awal (RASAL). Formulir ini wajib diisi oleh dokter yang pertama kali meresepkan antibiotik kepada pasien. RASAL memiliki peran strategis dalam mengarahkan para dokter pada jenis antibiotik yang sesuai dengan pedoman Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB) yang berlaku di rumah sakit tersebut.

Pengisian formulir RASAL dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan YA atau TIDAK yang tercantum dalam tabel secara urut dari atas ke bawah. Nantinya, dokter harus mengikuti arah panah sesuai dengan jawaban dari masing-masing pertanyaan, hingga berhenti pada kesimpulan perlu atau tidaknya memberikan antibiotik, serta tipe antibiotik yang bisa diberikan.

  1. RASPRO Alur Antibiotik Lanjutan (RASLAN)

Formulir RASLAN wajib diisi oleh dokter ketika hendak mengganti jenis antibiotik untuk pasien ketika hasil kultur belum tersedia. Dokter tidak perlu mengisi formulir ini ketika tidak terjadi pergantian antibiotik. Pengisian formulir RASLAN penting dilakukan karena dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kembali kebutuhan penggantian antibiotik serta mempertimbangkan efektivitas dan keamanan antibiotik yang akan digunakan.

Sebagai bagian dari prosedur RASPRO, formulir RASLAN hanya bisa digunakan sebanyak dua kali. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penggantian antibiotik yang diberikan kepada pasien.

  1. RASPRO Formulir Antibiotik sesuai Kultur (RASPATUR)

Formulir RASPATUR wajib diisi ketika hasil kultur sudah tersedia dan antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil temuan kuman dari spesimen pasien. Pengisian formulir RASPATUR bertujuan untuk memastikan pemberian antibiotik yang tepat dan efektif, berdasarkan informasi langsung dari hasil kultur pasien. Dalam penggunaannya, formulir RASPATUR hanya bisa digunakan maksimal sebanyak dua kali. 

  1. RASPRO Formulir Antibiotik Berkepanjangan (RASPRAJA)

Formulir RASPRAJA adalah bagian penting dari prosedur RASPRO yang harus diisi oleh dokter apabila peresepan antibiotik diberikan selama lebih dari 7 hari. Formulir ini memberikan panduan yang jelas bagi tim medis dalam mengevaluasi dan memantau efektivitas penggunaan antibiotik pada periode perawatan yang lebih panjang. Dengan demikian, formulir RASPRAJA memastikan bahwa antibiotik hanya digunakan jika memang masih dibutuhkan sehingga dapat meminimalisir risiko penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Penggunaan formulir RASPRAJA hanya bisa digunakan sebanyak dua kali. Apabila ditemukan kondisi dimana formulir RASLAN, RASPATUR, dan RASPRAJA yang digunakan lebih dari dua kali, maka perlu dilakukan pertemuan khusus yang dilakukan oleh Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) dengan dokter yang bersangkutan untuk melakukan kajian kasus penggunaan antibiotik.

Mengapa Harus Menerapkan Prosedur RASPRO Secara Menyeluruh?

Prosedur RASPRO memberikan panduan yang jelas bagi dokter dalam memilih antibiotik yang tepat untuk setiap pasien berdasarkan pedoman dan aturan PPAB yang berlaku. Hal ini akan memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi medis mereka. Dengan pemberian antibiotik yang tepat, risiko terjadinya resistensi antibiotik juga dapat diminimalisir.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, faskes perlu menerapkan prosedur RASPRO secara menyeluruh. Setiap formulir RASPRO memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Dokter wajib mengisi formulir yang diperlukan sesuai dengan kondisi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, faskes juga perlu membuat kebijakan serta mengimplementasikan teknologi yang dapat mendukung penerapan RASPRO secara efisien dan optimal.

AVIAT SIMRS dengan Modul Monitoring PPRA adalah solusi yang mendukung faskes dalam menerapkan prosedur RASPRO secara menyeluruh. Dengan panduan jelas dalam pemilihan antibiotik, dokter dapat memberikan perawatan yang lebih tepat sesuai dengan pedoman PPAB, mengurangi risiko resistensi antibiotik. AVIAT SIMRS mempermudah pengisian formulir RASPRO yang sesuai dengan kondisi pasien, sementara teknologi canggihnya membantu dalam implementasi efisien dan optimal dari prosedur RASPRO. Ingin mengetahui lebih mendalam tentang cara kerja Modul Monitoring PPRA AVIAT SIMRS? Hubungi tim marketing AVIAT untuk berdiskusi lebih lanjut!

Similar Posts