Alasan Omnichannel Layana dapat Menghapus Waktu Tunggu Pasien

Inilah Alasan Omnichannel Layanan dapat Menghilangkan Waktu Tunggu Pasien

Karena menjadi hal yang wajar ditemui, menunggu dokter sering dianggap sebagai hal yang lumrah ketika berobat ke rumah sakit. Padahal menunggu merupakan hal yang paling membosankan bagi pasien. Bukan hanya hitungan menit, apabila antrean sedang penuh, pasien bahkan terkadang harus rela menunggu hingga berjam-jam hanya untuk mendapatkan pemeriksaan selama beberapa menit saja. Itulah sebabnya, beberapa rumah sakit mulai mempertimbangkan strategi seperti omnichannel layanan demi memangkas waktu tunggu pasien. 

Durasi waktu tunggu pemeriksaan tidak hanya dipengaruhi oleh banyaknya kunjungan pasien pada hari yang sama saja. Pada momen-momen tertentu, misalnya seperti lonjakan Covid-19, dokter yang bertugas dituntut menghadapi jumlah pasien yang tidak biasa. Lebih buruknya lagi, pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu yang lama mengingat urgensitas tindakan yang diperlukan. Hal ini semakin berdampak pada panjangnya antrean dan bertambah lama waktu tunggu pasien.

Meskipun antrean panjang hampir selalu ditemui di setiap rumah sakit, hal tersebut dapat memberikan kesan tidak menyenangkan bagi pasien. Terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini, kerumunan pasien dalam ruang tunggu dapat meningkatkan risiko penularan virus. Kekhawatiran pasien akan hal tersebut sudah seharusnya mendapat perhatian khusus dari rumah sakit.

Memangkas Waktu Tunggu Pemeriksaan

Perkembangan teknologi menawarkan alternatif untuk menghilangkan waktu tunggu pasien di rumah sakit, salah satunya adalah omnichannel layanan. Omnichannel merupakan penyediaan berbagai saluran bagi pasien untuk dapat mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit. Masing-masing saluran atau channel tersebut terintegrasi dalam satu kesatuan pusat informasi. Dalam penerapannya untuk mendukung sistem pendaftaran pemeriksaan, rumah sakit menyediakan berbagai saluran pendaftaran online yang fleksibel bagi pasien, misalnya melalui aplikasi smartphone. Lalu bagaimana omnichannel layanan dapat memangkas waktu tunggu rumah sakit?

Ketika pasien melakukan pendaftaran pemeriksaan secara langsung di loket rumah sakit, pasien baru mendapatkan nomor antrean ketika tiba di rumah sakit. Pasien harus menunggu nomor antrean yang lebih awal terlebih dulu. Waktu tunggu akan menjadi lebih lama jika pasien datang jauh sebelum jadwal pemeriksaan dimulai untuk menghindari nomor antrean yang tinggi. Ketika pasien yang lain juga melakukan hal yang sama, maka datang lebih pagi justru menambah lamanya waktu tunggu.

Permasalahan tersebut tidak akan terjadi jika prosedur pendaftaran pemeriksaan disediakan melalui strategi omnichannel layanan online dan offline. Pasien dapat mendaftarkan pemeriksaan melalui aplikasi di smartphone dari rumah mereka, memilih jadwal pelayanan dan dokter yang diinginkan, serta melakukan pembayaran yang seluruhnya dilakukan secara online. Pasien juga dapat melihat banyaknya antrean pada masing-masing jam pelayanan.

Setelah mendapatkan jadwal pemeriksaan, pasien dapat datang ke rumah sakit sesaat sebelum jadwal pemeriksaannya. Hal ini membuat pasien tidak perlu menunggu waktu pemeriksaan dari awal di ruang tunggu rumah sakit. Dengan sistem yang seperti itu, omnichannel layanan sangat solutif bagi pasien, terutama yang tidak memiliki banyak waktu luang.

Meningkatkan Daya Saing Rumah Sakit

Dilansir dari Invespcro.com penerapan omnichannel layanan pelanggan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan 89% pelanggan mereka. Dengan kata lain, efisiensi yang dihasilkan dari penerapan omnichannel layanan menciptakan kepuasan pelanggan yang mendorong mereka untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang sama.

Dalam survei terpisah oleh Nuance Enterprise, 67% pelanggan menyatakan lebih suka untuk menggunakan omnichannel layanan mandiri daripada dilayani secara manual. Menurut mereka omnichannel layanan memberikan kesempatan pada pelanggan untuk secara mandiri mencari dan memilih apa yang mereka butuhkan, sehingga memungkinkan personalisasi serta dapat menghemat waktu pasien. Waktu tunggu yang lebih cepat akan menjadi nilai lebih bagi rumah sakit di mata pasien dan secara tidak langsung akan meningkatkan daya saing rumah sakit.

Apakah strategi omnichannel layanan dapat diterapkan pada rumah sakit-rumah sakit di Indonesia? Tentu saja. Masyarakat Indonesia telah semakin terbiasa menggunakan aplikasi berbasis digital. Pandemi bahkan telah membiasakan orang-orang untuk belajar dan bekerja secara remote. Rumah sakit di kota-kota besar pun semakin banyak yang menerapkan omnichannel layanan online dan offline dengan dukungan platform terintegrasi seperti AVIAT SIMRS. 

Rumah sakit yang menggunakan aplikasi terintegrasi seperti AVIAT SIMRS, dapat menyajikan layanan digital melalui aplikasi mobile. Selain itu, rumah sakit juga dapat memanfaatkannya untuk mendukung layanan offline yang lebih efisien. Manajemen rumah sakit yang didukung dengan AVIAT SIMRS akan berjalan lebih mudah dan praktis, karena setiap unit di rumah sakit mengakses database yang saling terhubung. Anda dapat mengetahui lebih banyak tentang AVIAT SIMRS dengan menghubungi tim marketing AVIAT. Kami siap untuk memberikan dukungan terbaik bagi rencana pengembangan layanan rumah sakit Anda! (Septiani)

Similar Posts