Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Digital

Teknologi telah menjadi pusat dalam berbagai sektor bisnis, tidak terkecuali sektor pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta pandemi Covid-19 yang telah mewabah dunia sejak awal tahun 2020 menjadi salah satu faktor utama yang mendorong percepatan digitalisasi layanan kesehatan khususnya di Indonesia. 

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi kesehatan digital tidak dapat dipisahkan dari sektor kesehatan. Bahkan pemerintah telah menetapkan optimalisasi teknologi di sektor kesehatan sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pasien melalui strategi transformasi digital kesehatan 2024.

Digitalisasi Layanan Kesehatan di Indonesia

Layanan kesehatan digital telah terbukti memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan juga dapat dilakukan dengan jauh lebih praktis dan efisien. Salah satu contoh pelayanan kesehatan yang mengalami peningkatan pesat dalam penggunaan dan penerimaannya di tengah masyarakat adalah layanan telemedis. Dilansir dari kemkes.go.id, 57% warga Indonesia telah menggunakan aplikasi kesehatan yang menjadikannya sebagai negara dengan jumlah pengguna aplikasi kesehatan terbanyak ke-tiga.

Telemedis merupakan salah satu bentuk layanan kesehatan digital yang memungkinkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan secara virtual tanpa harus ke rumah sakit atau klinik. Berdasarkan survei yang dimuat laman katadata.co.id, jumlah pengguna baru layanan telemedicine di Indonesia mencapai 44% dalam 6 bulan terakhir. Fakta ini menunjukan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kesehatan digital.

Layanan kesehatan digital telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sektor pelayanan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap manfaat dan kelebihan yang ditawarkan, jumlah penggunaan teknologi kesehatan digital terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, bagaimana sebenarnya respon masyarakat terhadap layanan kesehatan digital?

Respon Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Digital

Berdasarkan muatan pada republika.co.id, survei Deloitte Indonesia yang bekerja sama dengan Bahar dan Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Indonesia menemukan bahwa sekitar 84,4% pengguna layanan kesehatan digital mengaku puas dengan layanan yang mereka rasakan. Angka tersebut menunjukan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan berbasis digital sangat baik.

Temuan serupa juga didapatkan dari uji coba layanan telemedis di 8 faskes tingkat pertama dan 10 faskes rujukan tingkat lanjutan. Seperti yang dilansir di republika.co.id, 87 persen peserta JKN yang menjadi responden merasa layanan telemedis memudahkan mereka dalam memperoleh layanan kesehatan. Survei Medix Medical Monitor Research pada bulan Juni 2021 yang dilansir dari sampaijauh.com juga menemukan hal yang serupa, yaitu 92 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan layanan kesehatan digital karena mempermudah pencarian sarana dan perawatan medis.

Dari berbagai survei yang dilakukan, layanan kesehatan digital mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa penerapan teknologi kesehatan mampu memberikan nilai dan manfaat terhadap pelayanan kesehatan yang mereka terima. Dengan respon masyarakat yang demikian, serta fakta bahwa manfaat penerapan teknologi digital telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, layanan digital akan menjadi unsur penting dalam sektor kesehatan.

Apa Artinya Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan?

Tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mendorong percepatan implementasi teknologi kesehatan di Indonesia. Pembatasan aktivitas, termasuk di lingkungan rumah sakit dan klinik, secara tidak langsung ‘memaksa’ pemerintah dan faskes menyediakan layanan telemedis. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang tinggi juga ‘memaksa’ masyarakat untuk menggunakan aplikasi telemedis.

Masyarakat yang mulai terbiasa dengan aplikasi telemedis pada akhirnya membuat masyarakat merasakan dan sadar akan manfaat yang ditawarkan teknologi telemedis. Hal serupa juga terjadi pada berbagai teknologi kesehatan lainnya mulai dari aplikasi pendaftaran online, rekam medis elektronik, aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), dan sebagainya.

Melihat hasil riset dan survei di lapangan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum responden merasa puas dengan layanan kesehatan digital karena praktis dan manfaat yang ditawarkan. Dengan tren penggunaan teknologi kesehatan digital yang terus naik meski pandemi telah selesai, dapat diprediksi bahwa layanan kesehatan digital akan menjadi wajah layanan kesehatan Indonesia di masa depan.

Apakah Anda sedang mempertimbangkan penerapan layanan kesehatan digital? Selain berbagai manfaat di atas, kemudahan dan ketersediaan dukungan tim ahli seperti AVIAT seharusnya dapat menjadi jawaban atas keraguan Anda. Selain didukung tim yang berkompeten dalam implementasi layanan kesehatan digital, AVIAT juga menyediakan berbagai aplikasi seperti AVIAT SIMRS, SIREM, dan telemedis. Anda dapat mendiskusikannya lebih lanjut dengan tim marketing AVIAT sehingga memperoleh solusi terbaik dan efektif bagi rencana digitalisasi layanan fasilitas kesehatan Anda! (Septiani)

Similar Posts