Perbandingan Efektifitas Peresepan Antibiotik Pada Faskes yang Telah Menerapkan Metode RASPRO dan Tidak
Antibiotik memiliki peranan penting dalam proses penyembuhan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, konsumsi antibiotik yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik, yaitu kondisi saat bakteri menjadi kebal terhadap efek obat antibiotik. Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif (RASPRO) dianggap dapat menjadi solusi untuk melawan ancaman resistensi antibiotik. Metode RASPRO dapat membantu dokter dalam menentukan jenis antibiotik yang tepat untuk diberikan kepada pasien. Melalui penggunaan antibiotik yang bijak, risiko terjadinya resistensi antibiotik dapat dihindari.
Sekilas Tentang RASPRO
RASPRO adalah pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan antibiotik di lingkungan kesehatan untuk memastikan penggunaan antibiotik yang lebih bijaksana dan efisien. Metode RASPRO berpatokan pada Panduan Penggunaan Antibiotik (PPAB) yang telah ditetapkan sebelumnya untuk memastikan penggunaan antibiotik yang tepat dan efektif. RASPRO memiliki 4 jenis formulir yang harus diisi sesuai dengan tahap pengobatan dan kondisi pasien.
Dalam RASPRO Infeksi dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan tingkat keparahan dan jenis patogen yang terlibat. Hal ini membantu proses identifikasi antibiotik yang paling sesuai untuk setiap jenis infeksi. Antibiotik juga diklasifikasikan berdasarkan spektrum aktivitasnya dan kebutuhan khusus. Ada tiga tingkatan stratifikasi antibiotik yang umumnya digunakan, yaitu Tipe I, Tipe II, dan Tipe III.
Antibiotik Tipe I digunakan untuk infeksi yang bisa diatasi dengan antibiotik yang lebih terarah pada jenis bakteri tertentu. Tipe II merupakan Antibiotik cadangan (reserve) yang lebih kuat digunakan untuk infeksi yang lebih serius atau ketika infeksi resisten terhadap antibiotik biasa. Sedangkan antibiotik Tipe III atau Antibiotik spektrum luas (restricted) digunakan hanya dalam situasi khusus ketika antibiotik lain tidak berhasil. Antibiotik ini sangat kuat dan biasanya digunakan sebagai pilihan terakhir.
Untuk menentukan jenis antibiotik yang tepat diberikan kepada pasien, dokter wajib mengisi formulir yang sesuai dengan diagnosis dan pola kuman yang ditemukan pada pasien. Dengan menjawab setiap instrumen yang telah tersedia, metode RASPRO akan mengarahkan dokter untuk memilih antibiotik yang paling cocok untuk diberikan kepada pasien. Setelah antibiotik diberikan, pasien harus terus dipantau untuk memastikan respon yang baik terhadap pengobatan. Jika diperlukan, dokter dapat mengubah atau menyesuaikan antibiotik yang digunakan berdasarkan perkembangan infeksi.
Pengaruh RASPRO Terhadap Efektivitas Pengobatan Pasien
Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Journal of Hospital Accreditation pada 2020 dilaksanakan untuk membandingkan efektifitas peresepan antibiotik pada faslitias kesehatan (faskes) yang telah menerapkan metode RASPRO dan belum. Subjek penelitian adalah dua rumah sakit kelas B yang ada di kota Bekasi selama bulan Oktober-Desember 2018, yaitu rumah sakit X dengan kapasitas 447 tempat tidur serta rumah sakit Y yang memiliki 250 tempat tidur.
Pada saat penelitian dilakukan, rumah sakit X belum menggunakan program RASPRO, sedangkan rumah sakit Y telah melakukan metode RASPRO secara parsial, yaitu hanya menggunakan formulir tabel RASPRO Alur Antibiotik Awal (RASAL) saja. Formulir tabel RASAL tersebut digunakan rumah sakit Y sebagai alat pemilihan antibiotik empirik pertama saat pasien akan menjalani rawat inap dengan menggunakan PPAB dengan model stratifikasi.
Dari hasil penelitian tersebut, terlihat perbedaan signifikan antara rumah sakit X dan rumah sakit Y dalam penggunaan antibiotik (carbapenem dan ceftazidime). Rumah sakit X dengan jumlah tempat tidur yang hampir 2 kali lipat dari rumah sakit Y, mencatat total peresepan lebih dari 6 kali lipat dibandingkan rumah sakit Y.
Kesimpulan
Penelitian diatas menunjukan perbedaan yang sangat jelas terlihat. Pelaksanaan metode RASPRO pada rumah sakit Y mampu mewujudkan tingkat penggunaan obat yang jauh lebih efisien, meskipun penerapannya masih parsial (hanya dengan formulir RASAL). Padahal, RASPRO memiliki 4 formulir yang meliputi RASAL, RASLAN, RASPRAJA, dan RASPATUR.
Ketika penerapan metode RASPRO secara parsial saja dapat memberikan dampak yang sangat signifikan, implementasi RASPRO secara menyeluruh bisa dipastikan dapat memberikan dampak yang semakin signifikan. Hal ini akan membantu faskes dalam meningkatkan kualitas pengobatan mereka, serta meminimalisir penggunaan antibiotik yang tidak efektif atau tidak diperlukan. AVIAT SIMRS yang telah menerapkan sistem RASPRO di dalam Modul Monitoring PPRA, dapat menjadi solusi untuk Anda dalam manajemen layanan kesehatan yang lebih efektif. Didesain dengan tampilan yang mudah dipahami dan terintegrasi dengan berbagai modul lainnya untuk efisiensi prosedur dalam layanan. Mengingat terdapat empat formulir dalam RASPRO, implementasi penuh pastinya akan memberikan dampak yang semakin signifikan. Ini adalah langkah besar dalam meningkatkan kualitas pengobatan dan mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu, yang akan mendukung rumah sakit dalam memberikan perawatan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan AVIAT SIMRS dan RASPRO, masa depan perawatan kesehatan lebih cerah. Hubungi tim marketing AVIAT dan Anda akan mengetahui lebih banyak tentang kecanggihan modul AVIAT lainnya!