Saatnya Unit BDRS Didukung Teknologi Berbasis Digital
Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan salah satu unit yang sangat penting dalam penanganan pasien gawat darurat. Setiap rumah sakit diwajibkan memiliki unit BDRS guna mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan transfusi darah pasien yang sedang dalam kondisi kritis. Pemenuhan kebutuhan transfusi darah merupakan salah satu proses vital dalam penanganan pasien, karena sering dibutuhkan dalam kondisi yang berhubungan langsung dengan nyawa. Keterlambatan pemenuhan stok darah dalam hitungan jam atau bahkan menit, dapat berakibat fatal.
Oleh karena begitu pentingnya peran unit BDRS dalam suatu sistem pelayanan fasilitas kesehatan, pengelolaannya harus dilakukan dengan optimal. Dalam pelaksanaannya, manajemen rumah sakit diharuskan membuat rencana ketersediaan darah dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya tentu agar pemenuhan stok darah yang tersedia di rumah sakit dapat memenuhi semua kebutuhan transfusi darah.
Pentingnya Informasi Dalam Perencanaan Unit BDRS
Meskipun setiap rumah sakit sudah membuat perencanaan ketersediaan darah, sayangnya masih sering ditemui kondisi dimana rumah sakit kehabisan stok kantong darah. Padahal pasien membutuhkan tindakan penanganan secepatnya. Keterlambatan penanganan ini pada akhirnya berdampak buruk bagi pasien sekaligus bagi kredibilitas rumah sakit.
Faktanya, perencanaan pengadaan stok kantong darah juga bukan hal yang mudah. Setiap permintaan kebutuhan transfusi darah yang harus ditangani oleh unit BDRS sangat tidak terduga setiap harinya. Hal itu biasanya berhubungan dengan jenis penyakit atau kondisi kritis yang sangat urgent. Dalam hal ini, idealnya unit BDRS harus siap dengan stok darah yang cukup banyak. Bukan hanya untuk hari ini, namun juga untuk beberapa minggu atau bahkan bulan berikutnya, sebagai upaya meminimalisir kehabisan stok yang berakibat fatal bagi pasien.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kekosongan stok darah di unit BDRS ketika dibutuhkan. Salah satunya yang banyak ditemui adalah keterlambatan rumah sakit dalam melakukan pengadaan ulang stok darah. Hal ini yang pada akhirnya mengakibatkan kekosongan stok ketika tiba-tiba ada pasien yang membutuhkan.
Perencanaan pengadaan stok darah unit BDRS sangat bergantung pada dukungan informasi tentang ketersediaan darah yang aktual dan akurat. Tanpa dukungan data dan informasi yang handal, sangat mungkin manajemen terlambat menyadari kondisi stok yang tersedia sudah mulai menipis. Hal ini berdampak pada keterlambatan proses pengadaan kantong darah, padahal stok yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan transfusi darah dalam beberapa waktu kedepan.
Sayangnya, pengelolaan informasi unit BDRS mayoritas masih dilakukan secara manual. Cara yang demikian membuat proses pelaporan dan kontrol ketersediaan menjadi lebih sulit dan lambat. Itulah sebabnya, rumah sakit di era digital saat ini sangat disarankan untuk memanfaatkan dukungan sistem yang memungkinkan informasi layanan BDRS dapat diakses dengan lebih cepat dan mudah.
Teknologi Digital, Solusi Dukungan Informasi Handal Unit BDRS
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran, diiringi dengan hadirnya sistem yang memungkinkan pengelolaan informasi pelayanan darah dapat dilakukan dengan lebih efisien, cepat dan akurat. Untuk memudahkan proses pengelolaan stok kantong darah, manajemen rumah sakit dapat menerapkan sistem digital seperti AVIAT SIMRS yang dilengkapi dengan Modul Blood Bank.
Modul Blood Bank memungkinkan manajemen dapat dengan mudah melakukan pengecekan stok darah yang tersedia secara realtime. Modul ini dilengkapi oleh berbagai fitur yang memudahkan pencatatan data setiap kantong darah yang masuk ataupun keluar. Tidak hanya itu, sistem juga akan menampilkan status ketersediaan darah yang akan terupdate secara otomatis.
Dengan dukungan Modul Blood Bank, penipisan stok dapat dideteksi lebih cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan manajemen dapat sesegera mungkin melakukan pengadaan stok darah yang sudah menipis. Selain itu, adanya riwayat transaksi darah yang terjadi dapat menjadi acuan penting untuk melihat tren donor darah yang masuk dan kebutuhan transfusi darah di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Data ini tentu sangat berguna dalam membantu manajemen membuat perencanaan unit BDRS yang lebih terukur. Dengan dukungan tersebut, potensi terjadinya kekosongan stok kantong darah di rumah sakit Anda pun dapat diminimalisir.
Rumah sakit dapat memperoleh berbagai kemudahan tersebut dengan penerapan AVIAT Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Selain modul bank darah, AVIAT SIMRS juga didukung dengan banyak modul lain untuk memudahkan pengelolaan informasi berbagai unit di rumah sakit. Keseluruhan informasi pun terintegrasi sehingga akan selalu update dan menampilkan status realtime. Hal ini akan berpengaruh besar bagi terwujudnya efisiensi pengelolaan unit BDRS maupun unit lainnya.
Anda dan tim manajemen rumah sakit dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan tim marketing AVIAT untuk penjelasan lebih lanjut. Kami siap memberikan dukungan terbaik untuk rencana digitalisasi sistem manajemen rumah sakit Anda! (Septiani)