Pantau Pemberian Resep Antibiotik Pasien melalui Modul Monitoring PPRA AVIAT SIMRS

Pemberian antibiotik harus dengan pengawasan, sebab kekeliruan penggunaan dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik. Pantau penggunaan antibiotik lebih mudah dengan modul monitoring PPRA, atau juga dapat disebut modul monitoring Program Pengendalian Resistensi Antimikroba .

Tidak dapat dipungkiri, sering kali masih terjadi kesalahan dalam pemberian antibiotik. Jenis obat ini sebenarnya dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, masih ada saja kekeliruan dalam pemberian dan penggunaan antibiotik sehingga menyebabkan resistensi bakteri.

Resistensi bakteri merupakan kondisi klinis yang sepatutnya dihindari, karena pada kondisi ini bakteri akan kebal terhadap antibiotik. Akibatnya, pasien harus diobati dengan jenis antibiotik yang lebih tinggi dan proses pengobatan pun akan lebih lama dibandingkan sebelumnya.

Melihat pentingnya proses pemantauan pemberian resep antibiotik, AVIAT menghadirkan produk baru untuk Pemantauan Penggunaan Resep Antibiotik, yaitu modul monitoring PPRA. Melalui modul ini, petugas kesehatan akan lebih mudah untuk mengawasi dan memantau penggunaan antibiotik oleh pasien.

Alasan Pentingnya Menerapkan Modul Monitoring PPRA

Ada beberapa alasan mengapa penerapan modul monitoring PPRA perlu dilakukan di rumah sakit yang Anda kelola, berikut ini di antaranya:

  1. Meningkatnya angka resistensi antibiotik

Penyalahgunaan antibiotik sudah menjadi perhatian kesehatan masyarakat global. Bahkan World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa, resistensi antibiotik menjadi salah satu dari 10 besar ancaman kesehatan yang harus dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia.

Sebuah penelitian global memperkirakan pada tahun 2019, lebih dari 4,9 juta orang di 204 negara meninggal dunia secara langsung dan tidak langsung karena terinfeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Indonesia sendiri masuk ke dalam 5 negara dengan perkiraan persentase konsumsi antibiotik tertinggi di dunia pada tahun 2030. 

Melihat fakta ini, seluruh pihak harus turut berpartisipasi dalam proses pemantauan pemberian antibiotik demi mengurangi angka resistensi. Salah satu langkah yang bisa diambil oleh rumah sakit adalah dengan menerapkan modul monitoring PPRA.

  1. Banyak masyarakat yang tidak patuh aturan pakai

Meningkatnya angka resistensi antibiotik dipengaruhi oleh ketidak patuhan masyarakat akan aturan pakai atau resep yang diberikan dokter. Tidak sedikit pula ditemukan ada orang yang menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, padahal hal ini sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan pengguna keliru dalam menggunakan antibiotik.

Oleh karena itu, melalui modul monitoring PPRA, petugas kesehatan dapat berperan aktif dalam proses pemantauan dan penggunaan resep antibiotik. Petugas juga dapat memberikan edukasi kepada pasien, agar mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter.

  1. Resistensi antibiotik menyebabkan proses pengobatan lebih sulit

Pengawasan terhadap penggunaan antibiotik juga penting dilakukan karena jika terjadi resistensi, pasien tidak bisa lagi diobati dengan antibiotik yang pertama. Oleh karena itu, pasien harus menggunakan obat yang lebih paten, tentu hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tidak cukup sampai di situ, resistensi antibiotik juga bisa menyebabkan durasi perawatan pasien lebih lama, sehingga berdampak pada beban ekonomi masyarakat. Untuk menghindari berbagai hal di atas, pemantauan penggunaan antibiotik harus dilakukan sejak awal.

  1. Diperlukan kerja sama untuk mengendalikan resistensi antibiotik

Resistensi antibiotik bukanlah masalah yang sederhana, masalah ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh salah satu pihak. Diperlukan kerja sama antar semua pihak, seperti pemerintah, rumah sakit, dan masyarakat untuk membangun kepedulian dan kesadaran untuk menanggulanginya. 

Dari sisi rumah sakit, Anda dapat menerapkan modul monitoring PPRA sebagai bentuk kepedulian dan upaya edukasi kepada pasien akan pentingnya menggunakan antibiotik sesuai dengan instruksi dokter. Melalui modul ini, petugas kesehatan bisa memantau penggunaan resep antibiotik dan melihat apakah pasien telah sesuai menggunakannya.

Selain itu, rumah sakit juga dapat melakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu untuk memastikan jenis infeksi sebelum memberikan antibiotik. Jadi, segala bentuk pemberian antibiotik telah sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh dokter dan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Meski modul baru, modul monitoring PPRA juga telah berbasis web based app sama seperti aplikasi AVIAT Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) lainnya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena dapat dengan mudah mengaksesnya di mana saja dan kapan saja.

Bagaimana, ingin meningkatkan pemantauan penggunaan antibiotik di rumah sakit yang Anda kelola dengan modul monitoring PPRA? Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk dapatkan informasi selengkapnya! (Sherlya)

Similar Posts