Inilah Alasan Mengapa Faskes Harus Mengikuti Standarisasi Data SIMRS dari KemenKes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengambil langkah yang penting dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui standarisasi data Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Dalam upaya untuk membangun fondasi yang kokoh bagi sistem kesehatan negara, KemenKes telah mengeluarkan pedoman dan aturan yang mengharuskan rumah sakit menggunakan format data yang seragam dan terstandarisasi. Dengan adanya kebijakan ini, setiap fasilitas kesehatan (faskes) harus mengikuti standarisasi data SIMRS yang telah ditetapkan.

Data memiliki peran yang krusial dalam sektor pelayanan kesehatan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaporan dan catatan administrasi, data menjadi sumber informasi bagi tenaga kesehatan untuk melakukan diagnosa dan merumuskan tindakan perawatan yang tepat. Tak hanya itu, data pelayanan faskes juga menjadi sumber informasi bagi manajemen faskes dan pemerintah dalam melakukan analisa penyakit di masyarakat, evaluasi kualitas pelayanan kesehatan dan merumuskan kebijakan di sektor kesehatan.

Mengapa Faskes Harus Mengikuti Standarisasi Data Kesehatan?

Kepatuhan bagi setiap faskes untuk mengikuti standarisasi data SIMRS selayaknya tidak dipandang hanya sebagai wujud untuk mematuhi kebijakan pemerintah saja. Pengaturan format penulisan data ini memiliki alasan yang sangat penting bagi faskes itu sendiri, pasien, serta sektor kesehatan di Indonesia secara umum.

Setiap faskes memiliki standar dan pengkodean data yang berbeda-beda. Tanpa adanya standarisasi data SIMRS, terdapat perbedaan format dan metode dalam penulisan data kesehatan. Perbedaan tersebut dapat menyebabkan keberagaman data yang berpotensi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif dalam pengelolaan dan pertukaran data kesehatan di masa mendatang. Permasalahan tersebut meliputi:

  1. Ketidakcocokan dan kebingungan data

Ketika data kesehatan tidak diatur dengan standar yang jelas, kemungkinan terjadinya ketidakcocokan dan kebingungan dalam interpretasi data menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat menghambat kolaborasi antara rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lain, seperti laboratorium atau klinik, yang pada akhirnya mempengaruhi koordinasi perawatan pasien. Tak hanya itu, kesalahan interpretasi data juga dapat mengakibatkan kesalahan diagnosis, pengobatan yang tidak tepat, atau penundaan dalam pemberian perawatan yang diperlukan. 

  1. Kesulitan dalam analisis data

Standarisasi data SIMRS akan membantu pemerintah dan stakeholder kesehatan yang lebih luas untuk menganalisis data kesehatan secara akurat. Tanpa data yang terstruktur dengan baik, rumah sakit akan menghadapi kesulitan dalam menginterpretasikan data yang tersedia. Hal ini dapat menghambat kemampuan pemerintah dalam melacak tren kesehatan, memprediksi penyakit, atau mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan.

  1. Kesulitan dalam mengadopsi teknologi informasi yang lebih maju

Standarisasi data SIMRS mendukung integrasi dan kompatibilitas sistem. Perbedaan format penulisan data memungkinkan faskes akan menghadapi kesulitan dalam mengadopsi teknologi informasi yang lebih maju di masa mendatang. Dengan mengikuti standar penulisan data yang telah ditentukan, faskes dapat lebih mudah dalam mengimplementasikan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pasien. 

Manfaat Standarisasi Data SATUSEHAT

Melihat berbagai dampak negatif yang timbul, sudah selayaknya mematuhi standarisasi data SIMRS dari Kemenkes tidak hanya dipandang sebagai aturan saja. Pada penerapannya, standarisasi data ini dapat memberikan banyak manfaat bagi faskes itu sendiri. Dengan mengikuti standarisasi data SATUSEHAT, faskes dapat dengan mudah melakukan pertukaran data dengan pihak lain dan menginterpretasikannya dengan akurat. Hal ini penting untuk koordinasi perawatan yang lebih baik dan antar fasilitas yang berbeda.

Standarisasi data SIMRS juga akan mendukung efisiensi operasional di internal faskes. Dengan menggunakan format penulisan data yang seragam, faskes dapat mengoptimalkan proses administrasi, manajemen inventaris, dan pengelolaan informasi pasien. Hal ini akan mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan produktivitas tenaga medis.

Selain itu, mengikuti standarisasi data SATUSEHAT adalah langkah penting dalam membangun infrastruktur teknologi informasi yang kokoh di sektor kesehatan. Faskes yang menggunakan sistem yang sesuai dengan standar akan lebih mudah untuk mengadopsi teknologi baru, seperti penerapan telemedis atau penggunaan kecerdasan buatan dalam diagnosis. Oleh sebab itu, Anda harus segera memastikan faskes Anda telah mengikuti standarisasi data yang telah ditetapkan.

Anda dapat mengoptimalkan manfaat di atas dengan menggunakan AVIAT SIMRS yang didesain dengan dukungan berbagai fitur canggih terkini dan dapat diintegrasikan dengan sistem SATUSEHAT karena interoperabel. Dengan memilih AVIAT SIMRS, faskes Anda akan dapat memanfaatkan standarisasi data yang diterapkan oleh Kemenkes untuk meningkatkan efisiensi operasional dan koordinasi perawatan. Fitur-fitur canggih dalam AVIAT SIMRS akan membantu mengoptimalkan proses administrasi, manajemen inventaris, dan pengelolaan informasi pasien di internal faskes Anda. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan produktivitas tenaga medis. Selain itu, dengan mengikuti standarisasi data SATUSEHAT, Anda juga akan membangun infrastruktur teknologi informasi yang kokoh di sektor kesehatan. Dengan adopsi teknologi baru seperti telemedis dan kecerdasan buatan, faskes Anda akan tetap relevan dan siap menghadapi tantangan masa depan dalam dunia kesehatan. Jadi, jangan tunda lagi, pilih AVIAT SIMRS dan pastikan faskes Anda mengikuti standarisasi data yang telah ditetapkan untuk meraih kemajuan yang lebih baik. Hubungi tim marketing AVIAT untuk berdiskusi lebih lanjut! (Septiani)

Similar Posts