Aplikasi SIMRS Tidak Berperan Secara Optimal? Bisa Jadi Ini Masalahnya!
Setiap rumah sakit wajib menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2013 pasal 3 ayat 1 tentang sistem informasi manajemen rumah sakit. Dalam penyelenggaraannya, rumah sakit dapat menggunakan aplikasi SIMRS yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau menggunakan aplikasi yang dibuat oleh pihak fasilitas kesehatan atau rumah sakit.
SIMRS memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah layanan rumah sakit. Sebagaimana industri pada sektor lainnya, operasional dan pengembangan layanan sektor kesehatan juga idealnya selalu berpusat pada data. Itulah sebabnya, pengelolaan data layanan rumah sakit menjadi sangat penting. Aplikasi SIMRS inilah yang berperan sebagai sistem informasi terpadu yang komprehensif untuk mengelola seluruh data layanan rumah sakit mulai dari pemeriksaan, keuangan, administrasi, hingga data klinis rumah sakit.
Penerapan SIMRS di Indonesia
Seiring dengan berkembangnya teknologi kesehatan digital, penyelenggaraan SIMRS kini dilakukan secara digital. Pencatatan data layanan yang semula ditulis manual di kertas kini dapat dikelola melalui aplikasi SIMRS. Penyelenggaraan SIMRS secara digital membuat pengelolaan informasi layanan kesehatan menjadi lebih praktis dan efisien. Terlebih lagi, kini telah tersedia berbagai fitur yang menciptakan otomatisasi dalam pengelolaan data layanan.
Sayangnya, proses transformasi digital pengelolaan SIMRS tidak berjalan dengan mulus seperti yang diharapkan. Meskipun potensi manfaat yang ditawarkan oleh aplikasi SIMRS sudah sangat besar, tetapi masih banyak ditemui penerapan SIMRS yang kurang optimal. Seperti yang dilansir dari ugm.ac.id, data Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 menunjukan bahwa 47,95% rumah sakit belum memiliki SIMRS atau memiliki SIMRS tapi tidak fungsional. Maksudnya, aplikasi SIMRS tidak berfungsi optimal sehingga potensi manfaat yang ada tidak didapatkan. Padahal tidak sedikit dari rumah sakit tersebut telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk proses implementasi SIMRS.
Faktor Penerapan SIMRS Tidak Optimal
Optimal atau tidaknya implementasi SIMRS dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Masing-masing memiliki peranan yang penting. Berikut tiga faktor utama yang menyebabkan implementasi aplikasi SIMRS tidak berfungsi secara optimal.
1. Dukungan Infrastruktur Belum Optimal
Tidak dapat dipungkiri bahwa optimalisasi aplikasi SIMRS juga dipengaruhi oleh dukungan infrastruktur yang memadai. Sayangnya, tidak sedikit penerapan SIMRS yang kurang atau bahkan tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai. Contohnya, sistem layanan digital yang tidak didukung dengan kualitas koneksi atau server yang memadai. Para pengguna menjadi enggan untuk menggunakan karena aplikasi yang lamban ketika diakses
2. Sistem Keamanan Belum Terjamin
Data kesehatan merupakan kumpulan informasi yang bersifat rahasia dan harus dijaga keamananya. Sebagian pengguna sangat memperhatikan aspek keamanan data privasinya. Terlebih dengan mencuatnya isu kebocoran data digital yang akhir-akhir ini sedang marak di media massa. Itulah sebabnya, setiap sistem pengelolaan data kesehatan termasuk aplikasi SIMRS harus dapat menjamin keamanan informasi yang disimpannya. Seringkali, implementasi SIMRS kurang optimal karena permasalahan keamanannya. Ketika aplikasi SIMRS yang diterapkan tidak memiliki sistem keamanan yang jelas, mereka cenderung untuk meninggalkannya.
3. Ketidaksiapan Tim Digitalisasi
Di bidang apapun, suatu pekerjaan akan menghasilkan output yang optimal jika dikerjakan oleh SDM yang berkualitas. Hal ini juga berlaku dalam proses implementasi aplikasi SIMRS. Sayangnya, tidak semua masyarakat di Indonesia telah melek teknologi digital, setidaknya untuk saat ini. Proses implementasi SIMRS yang tidak dilakukan oleh SDM ahli akan membuat penerapan SIMRS tidak optimal.
Kebutuhan SDM yang kompeten juga berlaku pada saat penerapan. Ketika staf rumah sakit belum siap untuk bekerja dengan sistem digital, hal ini akhirnya berdampak pada pemanfaatan platform yang kurang optimal. Terlebih jika tidak disediakan tim khusus untuk mendampingi para pengguna selama proses adaptasi.
Kabar baiknya, tim Anda tidak perlu memusingkan tentang kesiapan tim saat menggunakan AVIAT SIMRS. Mengapa demikian? Anda dapat memanfaatkan layanan pendampingan khusus oleh tim AVIAT untuk membantu staf faskes yang kesulitan mengoperasikan aplikasi. Hal ini akan memberikan banyak kemudahan bagi staf faskes Anda sekaligus mempercepat proses adaptasi sistem di rumah Anda. Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk informasi selengkapnya! (Septiani)