Antrean Panjang Layanan BPJS Faskes Pengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien
Pelayanan yang cepat, tepat dan aman merupakan harapan setiap pasien terhadap sebuah layanan kesehatan. Pasien yang datang berobat tentu mengharapkan kesembuhan. Namun tidak hanya itu, mereka juga membutuhkan pelayanan yang cepat sehingga dapat segera mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Namun, hal ini seringkali tidak dapat dirasakan oleh pasien layanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
Antrean panjang peserta BPJS merupakan pemandangan yang wajar ditemui di fasilitas kesehatan (faskes). Pasien sering kali harus bersabar menunggu giliran untuk menerima pelayanan medis dalam waktu yang lama. Karena sudah menjadi hal yang lumrah, antrean panjang pada layanan BPJS tidak dipandang sebagai masalah. Apakah benar begitu?
Antrean Panjang Layanan BPJS Pengaruhi Kepuasan Pasien
Menunggu bukan hal yang menyenangkan, khususnya bagi pasien yang sedang berobat. Umumnya, pasien datang berobat karena merasakan gejala penyakit yang membuatnya tidak nyaman. Gejala yang dirasakan bisa bermacam-macam, mulai dari flu, demam, batuk, atau gejala-gejala lain. Dalam kondisi tersebut, setiap pasien pasti ingin segera mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga mendapatkan tindakan yang diperlukan untuk meringankan gejala tidak enak yang dirasakan.
Lambatnya layanan BPJS yang diberikan faskes memaksa pasien untuk menahan gejala yang mereka rasakan. Hal ini menimbulkan perasaan yang tidak nyaman bagi pasien. Bukan hanya karena gejala penyakit yang sedang mereka rasakan, namun juga karena harus berdesak-desakan dengan pasien lain.
Pandemi Covid secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan bahaya penularan penyakit. Hal ini menyebabkan munculnya kekhawatiran di benak setiap orang, bahwa kerumunan antrean pasien BPJS berpotensi menularkan penyakit kepada mereka. Kondisi ini tentu bukan hal yang menyenangkan, terlebih ketika ruang tunggu layanan BPJS yang pengap dan panas.
Dipenuhinya lorong-lorong faskes oleh antrean pasien BPJS juga menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pengunjung faskes secara umum. Permasalahan-permasalahan seperti ini tentu menjadi penilaian buruk bagi pihak faskes, serta menimbulkan ketidakpuasan atas pelayanan yang diberikan. Oleh sebab itu, sudah selayaknya faskes memandang antrean panjang pasien BPJS sebagai sebuah masalah yang harus diselesaikan.
Aturan Baru Pendaftaran Layanan BPJS Sebabkan Antrean Layanan
Terdapat beberapa prosedur tambahan yang harus dijalani saat mendaftar layanan pemeriksaan menggunakan BPJS. Hal ini menyebabkan waktu yang diperlukan juga lebih lama. Saat ini, pasien harus melakukan pendaftaran pemeriksan juga melalui JKN mobile BPJS. Meskipun langkah ini bertujuan untuk pendataan dan mempermudah pasien mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan, proses administratif tambahan ini dapat memperpanjang waktu antrean, khususnya karena masih banyak pasien yang tidak tahu dan kebingungan dengan aturan baru ini.
Dalam penerapannya, tambahan prosedur ini juga mempengaruhi petugas layanan di loket pendaftaran BPJS. Karena ada kebijakan pendaftaran baru melalui JKN mobile BPJS, maka jumlah data yang harus diverifikasi dan dicatat menjadi lebih banyak. Kondisi ini diperparah apabila sistem administrasi faskes tidak terintegrasi dengan data JKN mobile BPJS. Sistem yang tidak terintegrasi ini membuat staf layanan di loket pendaftaran harus melakukan pengecekan pada dua sistem. Hal ini tentu akan menambah waktu layanan bagi setiap pasien.
Peran Teknologi dalam Mewujudkan Efisiensi Layanan BPJS
Di era modern, perkembangan teknologi telah menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk bagi peserta BPJS. Salah satu teknologi tersebut adalah Fitur Appointment pada AVIAT SIMRS. Sistem AVIAT SIMRS yang terintegrasi memungkinkan pengelolaan data pasien secara lebih cepat dan akurat. Proses administrasi pendaftaran pasien BPJS dapat diproses secara otomatis, sehingga mengurangi waktu tunggu pasien.
Selain itu, platform daring juga memungkinkan akses ke layanan kesehatan tanpa harus melakukan pendaftaran layanan di faskes langsung. Pasien dapat melakukan pemesanan layanan dari rumah, sehingga tidak menunggu giliran antrean terlalu lama. Dengan memanfaatkan teknologi, faskes dapat memberikan layanan kepada peserta BPJS dengan lebih efisien dan responsif. Menjadikan akses kesehatan lebih mudah, terjangkau, dan memuaskan bagi seluruh masyarakat.
Dalam konteks peningkatan efisiensi layanan kesehatan, Modul Patient Management AVIAT SIMRS menjadi solusi komprehensif. Dengan fitur bridging, modul ini memungkinkan integrasi langsung antara sistem pendaftaran faskes Anda dan Mobile JKN. Data pendaftaran pasien BPJS dapat tersinkron dengan mobile JKN, memungkinkan pasien BPJS faskes Andauntuk mengecek dan mendaftar melalui platform tersebut. Implementasi teknologi ini tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga memberikan akses kesehatan yang lebih mudah dan responsif.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang Modul Patient Management AVIAT SIMRS? Hubungi tim marketing AVIAT untuk informasi selengkapnya! (Septiani)