Mengapa Sering Terjadi Penumpukan Antrean Pada Layanan BPJS Faskes?

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan program jaminan sosial yang diselenggarakan pemerintah guna memberikan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Layanan BPJS mencakup berbagai jenis pelayanan kesehatan, mulai dari konsultasi dokter hingga perawatan rumah sakit. Seiring dengan berjalannya waktu, kini BPJS telah menjadi andalan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Meskipun memberikan manfaat yang besar, sebagian masyarakat masih mengeluh dengan pelayanan yang mereka dapatkan selama menggunakan BPJS. Mayoritas pasien mengeluhkan antrean pasien BPJS yang lambat. Tidak jarang, pasien BPJS harus menunggu antrean hingga berjam-jam lamanya.

Mengapa antrean Layanan BPJS Menjadi Masalah Bagi Faskes

Meskipun sudah menjadi hal yang umum ditemui, terjadinya penumpukan antrean pasien pada layanan BPJS sepatutnya menjadi perhatian khusus bagi pihak fasilitas kesehatan (faskes). Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan, terlebih bagi pasien yang sedang berobat. Lambatnya penanganan faskes dapat membuat pasien merasa kecewa dan tidak puas dengan pelayanan faskes.

Tumpukan antrean pasien BPJS juga berpotensi menjadi media penularan penyakit antar pasien. Keluarga pasien yang datang dalam kondisi sehat, atau bahkan petugas medis faskes bisa saja tertular penyakit dari salah satu pasien yang berada di ruang tunggu. Sebagai fasilitas penyedia layanan kesehatan, faskes memiliki tanggung jawab untuk mencegah terjadinya penularan penyakit di lingkungan faskes.

Pada beberapa kasus, antrean pasien BPJS menyebabkan penuh sesaknya lorong-lorong rumah sakit. Kondisi ini dapat menghambat lalu lalang petugas medis dan pengunjung faskes lainnya. Hal ini tentu menghambat aktivitas tenaga medis, khususnya apabila lorong tersebut juga digunakan untuk jalur evakuasi pasien.

Penyebab Penumpukan antrean Layanan BPJS

Umumnya, penumpukan antrean pasien BPJS terjadi karena hal-hal yang meliputi:

  1. Jumlah pasien BPJS yang banyak

Bagi kebanyakan orang, biaya berobat cukup mahal. Hal ini yang menjadi alasan mengapa kebanyakan pasien lebih memilih untuk menggunakan BPJS dalam berobat. Kondisi ini yang menyebabkan faskes yang bekerja sama dengan BPJS sering kali melayani banyak pasien. Jumlah pasien yang tinggi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya antrean di layanan BPJS.

  1. Proses Verifikasi Data

Sebelum memberikan pelayanan, rumah sakit perlu memverifikasi data pasien dengan BPJS untuk memastikan bahwa pasien memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat dari program tersebut. Proses verifikasi ini dapat memakan waktu yang lama, terutama ketika prosesnya dilakukan secara manual.

  1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Tidak semua faskes memiliki jumlah staf yang memadai untuk menangani jumlah pasien BPJS yang tinggi. Keterbatasan kapasitas staf faskes dalam menangani pasien BPJS menyebabkan lambatnya layanan.

  1. Adanya kebijakan terkait

Saat ini ada kewajiban untuk booking melalui JKN mobile BPJS. Sayangnya, tidak semua pasien memahami kebijakan ini. Kondisi ini seringkali menyebabkan pelayanan menjadi lebih lama, sehingga menimbulkan penumpukan antrean pada layanan BPJS.

  1. Dukungan teknologi yang terbatas

Teknologi memiliki peranan yang penting dalam menciptakan kemudahan dan efisiensi layanan kesehatan di era modern. Dengan dukungan teknologi yang memadai, proses administrasi antrean pasien BPJS dapat dipercepat. Misalnya dengan platform digital yang  mengintegrasikan data faskes dengan mobile JKN sehingga mempermudah proses pendaftaran pasien.

Penggunaan teknologi yang tepat juga dapat menjadi solusi atas 4 masalah sebelumnya. Dengan teknologi yang handal, staf faskes dapat memproses antrean pasien dengan lebih cepat meskipun dihadapkan dengan jumlah pasien BPJS yang banyak, keterbatasan SDM, serta adanya kebijakan baru dari BPJS.

Solusi Mengatasi Tumpukan Antrean

Terjadinya penumpukan antrean pasien BPJS merupakan salah satu permasalahan layanan yang harus segera diselesaikan. Sayangnya, jumlah peserta BPJS yang tinggi seringkali menghasilkan antrean yang memanjang. Dalam kondisi ini, penting bagi rumah sakit untuk terus meningkatkan efisiensi proses administratif dan pelayanan. Implementasi teknologi tidak lagi menjadi sebuah pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi faskes di era modern. Melalui layanan BPJS yang cepat, pasien akan merasa puas dengan layanan yang faskes Anda berikut.

Dalam mengatasi tantangan penumpukan antrean pasien BPJS, diperlukan solusi terkini seperti Modul Patient Management AVIAT SIMRS. AVIAT SIMRS membawa inovasi dengan dukungan bridging, memungkinkan integrasi langsung antara sistem pendaftaran faskes Anda dan Mobile JKN. Dengan sinkronisasi data yang efektif, pasien dapat dengan mudah mengecek dan mendaftar melalui mobile JKN, merampingkan proses administratif dan meminimalisir terjadinya antrean. Penerapan teknologi ini bukan hanya kebutuhan, melainkan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi layanan BPJS pada faskes Anda. Menjadikan faskes Anda sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang modern. Hubungi tim marketing AVIAT untuk berdiskusi lebih lanjut tentang AVIAT SIMRS! (Septiani)

Similar Posts