Menilik Penerapan Indonesia Health Services dari Kemenkes
Di tengah era digitalisasi dan kemajuan teknologi, pemerintah terus gencar menerapkan Indonesia Health Services di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu platform yang diluncurkan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), guna memudahkan sistem pelayanan kesehatan. Melalui platform yang diberi nama SATUSEHAT ini, diharapkan akan terwujud ekosistem industri kesehatan yang saling terhubung.
Hingga nantinya, pasien tidak perlu lagi repot-repot mengisi formulir saat berpindah fasilitas kesehatan (faskes). Namun tak hanya sampai di situ, kehadiran Indonesia Health Services juga akan menjadi solusi dalam meningkatkan koordinasi di antara faskes.
Dengan harapan besar untuk mewujudkan ekosistem industri kesehatan yang andal pada tahun 2023 tersebut, sudahkah penerapan Indonesia Health Services berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan?
Ketahui lebih lanjut mengenai proses penerapan Indonesia Health Services di faskes seluruh Indonesia, melalui informasi di bawah ini!
Proses Penerapan Indonesia Health Services
Berbagai cara kini tengah dilakukan pemerintah agar target penerapan Indonesia Health Services pada seluruh faskes di Indonesia tercapai. Beberapa langkah yang tengah dilakukan pemerintah meliputi:
Memasifkan Penerapan Indonesia Health Services
Kemenkes menargetkan seluruh faskes telah terintegrasi dalam Indonesia Health Services pada tahun 2023. Demi mencapai target tersebut, sepanjang tahun 2022, Kemenkes bekerja keras agar sebanyak 8.000 faskes dapat terintegrasi dalam platform ini.
Namun sayangnya, hingga akhir tahun 2022 tercatat baru 2.893 atau sekitar 77.04% Puskesmas dan 370 atau sekitar 31% Rumah Sakit di Pulau Jawa dan Bali, yang siap untuk menerapkan digitalisasi pendataan dan pelayanan kesehatan dalam Indonesia Health Services. Fakta ini, tentu menjadi tantangan untuk Kemenkes dalam mewujudkan transformasi teknologi kesehatan yang tangguh dan terintegrasi pada tahun 2023.
Memfokuskan Anggaran Kesehatan
Demi mendukung kelancaran proses penerapan Indonesia Health Services, Kemenkes pun memfokuskan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun 2023, untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Anggaran ini terbagi ke dalam enam prioritas yaitu, program yang bersifat preventif, restrukturisasi rumah sakit, pembangunan sistem ketahanan kesehatan, pengembangan tenaga kesehatan, perbaikan sistem pembiayaan kesehatan, hingga peningkatan program kesehatan berbasis teknologi informasi.
Dari skema penggunaan anggaran kesehatan tahun 2023, Kemenkes menyiapkan 0,5% dari anggaran atau sekitar Rp500 miliar untuk transformasi teknologi kesehatan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pengembangan dalam Indonesia Health Services.
Meningkatkan Kualitas Tenaga Kesehatan
Demi melancarkan proses penerapan Indonesia Health Services, Kemenkes juga berupaya untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, dan penyebaran sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kesehatan hingga ke pelosok daerah.
Hal ini bertujuan untuk membantu proses digitalisasi pendataan dan pelayanan pasien. Karena, dengan meratanya penyebaran tenaga kesehatan di daerah, diharapkan dapat membantu proses transformasi menuju sistem kesehatan digital yang tangguh dan terintegrasi.
Menggencarkan Uji Coba Indonesia Health Services
Sistem Indonesia Health Services mengadopsi model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS), yang nantinya akan menciptakan ekosistem bagi seluruh pelaku industri kesehatan. Dengan kehadiran platform ini, seluruh faskes di Indonesia akan terintegrasi dalam satu sistem data pusat, sehingga memudahkan sistem pelayanan kesehatan.
Data pusat tersebut meliputi data rekam medis, layanan COVID-19, dan layanan laboratorium. Dengan data yang sudah terintegrasi riwayat pengobatan pasien dapat terpantau dengan detail, walaupun pasien berobat di rumah sakit berbeda. Selain itu tenaga kesehatan tak perlu lagi melakukan input data berulang.
Kehadiran Indonesia Health Services diharapkan akan memudahkan koordinasi antar satuan kerja di Kemenkes dan antar faskes. Hal ini juga akan mewujudkan kemudahan akses kesehatan yang didambakan oleh seluruh warga Indonesia.
Dengan Indonesia Health Services, kini cita-cita untuk menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik untuk seluruh warga Indonesia semakin di depan mata. Namun saat ini, permasalahan yang dihadapi beberapa faskes adalah sulitnya mengakses aplikasi SIMRS.
Kebiasaan untuk menggunakan pelayanan berbasis konvensional dan biaya operasional SIMRS yang dirasa mahal pun akan menjadi tantangan untuk mewujudkan sistem digitalisasi Indonesia Health Services.
Tenang, apabila masalah seperti ini yang sedang Anda hadapi, Anda tidak perlu khawatir lagi. Sebab, kini telah hadir vendor teknologi terpercaya seperti AVIAT, yang dapat memudahkan Anda untuk mendapatkan aplikasi SIMRS siap pakai.
Dengan biaya yang kompetitif, Anda bisa mendapatkan fitur yang lengkap untuk mengintegrasikan semua departemen di dalam Rumah Sakit atau klinik yang Anda kelola.
Tidak hanya itu, Aviat pun memiliki keunggulan lain yaitu, telah tersedianya web based app, sebuah aplikasi berbasis website yang memungkinkan Anda mengakses dasbor SIMRS di mana dan kapan saja.
Bersama Aviat menjalankan SIMRS menjadi lebih mudah bukan?
Inilah saat yang tepat untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Health Services. Nikmati kemudahan menjalankan SIMRS dengan menghubungi tim marketing Aviat sekarang! (Sherlya)