Mengapa Smart Hospital Membutuhkan SDM yang Berkompeten?
Pada era digital ini, ketika teknologi sudah masuk ke hampir semua sendi-sendi kehidupan, dunia kesehatan mengalami kemajuan pesat dengan penggunaan berbagai teknologi kesehatan yang canggih. Hingga pada akhirnya memunculkan konsep smart hospital, yaitu rumah sakit yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan integrasi layanan demi menciptakan kualitas pelayanan kesehatan yang efisien dan akurat bagi pasien.
Tuntutan akan kualitas hidup yang semakin baik setiap waktunya, menuntut peningkatan pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu. Untuk dapat memenuhi itu semua, semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan fasilitas pelayanan kesehatan harus senantiasa mencari cara untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas tersebut, salah satunya dengan mulai mempertimbangkan penerapan sistem smart hospital yang akan dijelaskan lebih banyak melalui ulasan di bawah ini.
Siapkah Indonesia Menyambut Era Smart Hospital ?
Di Indonesia, konsep smart hospital sendiri masih menjadi hal yang baru. Padahal berbagai negara maju serta negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah banyak menerapkan sistem smart hospital dalam beberapa tahun terakhir. Terdapat banyak alasan mengapa konsep rumah sakit pintar masih jarang ditemui di Indonesia. Regulasi yang belum spesifik, kesiapan infrastruktur serta teknologi menjadi beberapa faktor yang menghambat penerapan smart hospital di Indonesia.
Saat ini, pemerintah sudah semakin sadar tentang pentingnya digitalisasi sektor kesehatan demi peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari diciptakannya berbagai peraturan tentang pelayanan kesehatan digital. Masalah infrastruktur dan teknologi lambat laun juga akan dapat terselesaikan mengingat pesatnya perkembangan yang terjadi serta mulai banyaknya penyedia aplikasi kesehatan digital di Indonesia.
Melihat arah perubahan yang terjadi, smart hospital sangat mungkin menjadi masa depan wajah industri kesehatan di masa depan. Namun yang menjadi pertanyaan berikutnya, apakah para tenaga medis dan SDM rumah sakit siap untuk menyambut perubahan tersebut?
Tantangan Tranformasi Digital Bagi Karyawan Rumah Sakit
Setiap perubahan sistem, pasti akan memunculkan konsekuensi, tak terkecuali penerapan smart hospital. Infrastruktur bukanlah satu-satunya tantangan ketika melakukan transformasi digital. Keterampilan karyawan rumah sakit dalam menggunakan teknologi kesehatan digital serta perubahan perilaku dan budaya menjadi hal yang juga harus diselesaikan. Mungkin Anda berpikir bahwa perubahan tersebut pasti dapat dilalui mengingat petugas rumah sakit sudah terbiasa menggunakan komputer. Namun, apakah hal itu cukup untuk perubahan ke era smart hospital?
Faktanya, teknologi digital bukan hanya berbicara tentang penggunaan komputer saja. Ketika rumah sakit menerapkan sistem smart hospital, maka seluruh proses pengelolaan informasi serta pelayanan kesehatan yang awalnya dilakukan secara manual dialihkan menjadi serba digital. Meskipun para petugas di RS selama ini terbiasa menggunakan perangkat digital smartphone atau komputer, hal tersebut belum menjamin mereka dapat langsung memahami cara kerja sistem smart hospital.
Terdapat banyak fitur dengan fungsi yang lebih kompleks, yang perlu dipahami terlebih dahulu sebelum mengoperasikannya. Misalnya dalam penerapan SIMRS, terdapat banyak fitur yang selama ini belum pernah digunakan di rumah sakit. Contohnya seperti input data pasien, registrasi layanan, monitoring antrian rekam medis, online billing, resep digital, ketersediaan kamar, pemesanan makanan, asuransi dan seterusnya. Petugas medis dan kesehatan perlu memahami fungsi dari fitur-fitur tersebut agar dapat mengoperasikannya dengan baik.
Kesiapan petugas rumah sakit dalam mengoperasionalkan dan bekerja dengan teknologi sangat mendukung berjalan lancarnya sistem smart hospital. Meskipun petugas medis dan kesehatan selama ini telah terbiasa menggunakan komputer, mereka tetap membutuhkan penyesuaian dan pelatihan.
Apakah perubahan itu sangat sulit untuk diwujudkan? Tentu saja tidak. Petugas medis dapat melalui semua perubahan tersebut dengan dukungan serangkaian pelatihan dan pembelajaran. Proses adaptasi akan semakin mudah dilalui jika rumah sakit memanfaatkan dukungan penyedia layanan digitalisasi layanan yang juga siap memberikan pendampingan seperti AVIAT. Selain menyediakan berbagai platform canggih yang sangat aplikatif, AVIAT juga didukung oleh tim yang siap untuk memberikan pendampingan bagi petugas rumah sakit. Dengan demikian, petugas dapat memahami berbagai fitur dan cara pengoperasian aplikasi-aplikasi AVIAT dengan lebih cepat.
Hubungi tim marketing AVIAT untuk berdiskusi lebih banyak tentang produk dan layanan yang tersedia! (Septiani)