Tren Penggunaan Telemedis Melonjak Tajam Saat Pandemi
Tren penggunaan telemedis terus menunjukkan peningkatan. Kehadirannya mampu menjadi solusi dengan menawarkan kemudahan dalam melakukan proses diagnosa, konsultasi, dan perawatan dalam jarak yang jauh. Dengan adanya telemedis, batasan jarak seakan dapat dihilangkan. Pasien yang berada di pedesaan dan jauh dari fasilitas kesehatan tetap dapat memperoleh perawatan yang layak. Mereka dapat menjangkau dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit kota-kota besar melalui aplikasi telemedis.
Selain menjadi solusi bagi keterbatasan jumlah dokter spesialis di pedesaan, telemedis juga berperan penting selama pandemi Covid-19. Pembatasan kontak fisik dan interaksi langsung demi meminimalisir media penularan virus, dapat diatasi dengan telemedis. Teknologi tersebut mengurangi resiko petugas medis tertular keganasan virus Covid-19 dari pasien.
Kemampuan telemedis yang memungkinkan pemeriksaan jarak jauh menarik perhatian bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah, serta fasilitas kesehatan yang ada di seluruh belahan dunia. Hal tersebut semakin berdampak pada tren penggunaan telemedis yang meningkat tajam selama pandemi yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini!
Tren Penggunaan Telemedis di Amerika Selama Pandemi
Pandemi virus corona secara dramatis merubah pola pelayanan kesehatan di Amerika Serikat. Tingginya angka penularan di Amerika memaksa pemerintah membatasi interaksi warganya, termasuk jumlah kunjungan rumah sakit. Hal tersebut mendorong fasilitas kesehatan dan dokter untuk lebih banyak memberikan pelayanan melalui telemedis. Tingkat kunjungan ke rumah sakit pun menjadi lebih rendah, sedangkan tren penggunaan telemedis meningkat tajam.
Dalam studi yang dilakukan oleh JAMA International Medicine, dari 16,7 juta sampel pendaftaran pemeriksaan selama periode 1 Januari hingga 10 Juni 2020, jumlah kunjungan rumah sakit mengalami penurunan dari 102,7 kunjungan per 1000 pendaftar menjadi hanya 76,3 kunjungan per 1000 pendaftaran. Sebaliknya, pada periode yang sama tren penggunaan telemedis mengalami peningkatan drastis dari 0,8 kunjungan per 1000 pendaftar menjadi 17,8 kunjungan per 1000 pendaftar, atau meningkat sebesar 2013% selama pandemi.
Hal senada juga dilaporkan oleh Morbidity and Mortality Weekly Report Amerika. Tren penggunaan telemedis mengalami peningkatan tajam ketika kunjungan rumah sakit mengalami penurunan. Tren penggunaan telemedis selama pandemi yang meningkat tajam menunjukan minat masyarakat yang semakin tinggi. Bahkan tercatat, masyarakat lebih suka untuk melakukan skrining awal gejala covid melalui layanan telemedis sebelum datang langsung ke rumah sakit.
Potensi Telemedis di Indonesia
Jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 64% dari total penduduk dan 96% di antaranya sudah menggunakan smartphone. Kondisi tersebut membuka peluang yang semakin besar untuk penggunaan telemedis oleh masyarakat Indonesia. Terlebih masyarakat kini juga semakin akrab dengan layanan berbasis digital. Masyarakat semakin nyaman dan terbiasa menggunakan berbagai platform digital untuk aktivitas belanja, pekerjaan, hingga finansial. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan layanan kesehatan berbasis digital.
Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia menuturkan bahwa tren penggunaan telemedis di Indonesia mengalami peningkatan pesat hingga 10 kali lipat selama pandemi. Sejak 2020, Alodokter, salah satu platform telemedis di Indonesia sudah memiliki 30 juta pengguna serta lebih dari 43 ribu dokter yang aktif setiap bulannya. Angka tersebut menunjukan minat masyarakat terhadap penggunaan telemedis sangat tinggi, terutama sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia. Dari sebuah survei yang dipublikasi Statistica, pengguna telemedis di Indonesia hampir menyentuh 60%, atau yang terbanyak ke-3 di Dunia, tepat di bawah Tiongkok dan India.
Dengan semua fakta tersebut, tak perlu menunggu lama untuk melihat masyarakat Indonesia terbiasa dengan fasilitas telemedis. Seperti halnya mereka telah terbiasa untuk mencari produk melalui marketplace. Saat kondisi tersebut telah terwujud, fasilitas kesehatan yang memiliki fitur telemedis dapat menjangkau lebih banyak pasien setiap harinya.
Rumah sakit dapat mulai merencanakan pengembangan karena saat ini telah tersedia fitur AVIAT Telemedis di Indonesia. Selain dapat menyediakan layanan konsultasi online, rumah sakit juga dapat memberikan alternatif pendaftaran pemeriksaan via aplikasi sehingga memangkas antrian panjang pasien. Ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang fitur-fitur telemedis? Silakan hubungi tim marketing AVIAT! (Pradana)