4 Prediksi Tren Transformasi Digital pada Layanan Kesehatan tahun 2022

4 Prediksi Tren Transformasi Digital pada Layanan Kesehatan tahun 2022

Tren transformasi digital dan pandemi Covid-19 yang mewabah dunia sejak tahun 2020 telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Masyarakat semakin menginginkan pelayanan kesehatan praktis, cepat, nyaman dan aman. Sesuatu hal yang cukup sulit dipenuhi jika mengandalkan pelayanan kesehatan secara konvensional.

Tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mendorong dilakukannya transformasi digital pada layanan kesehatan. Hal tersebut direspon oleh berbagai pengelola fasilitas kesehatan dengan mewujudkan kolaborasi antara layanan dengan teknologi digital. Kondisi tersebut semakin mendorong naik tren transformasi digital dalam bidang kesehatan, tak terkecuali di Indonesia. Tren tersebut bahkan diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2022. Berikut kami ulas lebih lengkap tentang 4 tren transformasi digital yang diprediksi semakin menguat pada tahun 2022!

Telemedis

Tren transformasi digital yang diprediksi semakin meningkat adalah penggunaan telemedis. Telemedis merupakan layanan kesehatan yang dilakukan melalui sarana komunikasi jarak jauh berbasis teknologi digital. Teknologi telemedis memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dari rumah mereka atau juga sering disebut konsultasi dokter online.

Selain menjadi solusi atas belum meratanya ketersediaan dokter spesialis di berbagai daerah di Indonesia, faktor pandemi Covid-19 juga mendorong tren penggunaan telemedis yang akan terus meningkat. Bagi penyedia layanan kesehatan, telemedis juga memberikan peluang bagi mereka untuk menjangkau lebih banyak pasien, termasuk pasien yang berasal dari daerah lain.

Telemedis masih menjadi salah satu tren transformasi digital yang diprediksi mengalami peningkatan pesat. Hal tersebut didukung oleh prediksi nilai pasar yang dilakukan oleh Communal Digital yang akan mencapai $400 miliar (Rp5.473 triliun) di tahun 2027 nanti. Ketergantungan masyarakat akan kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi juga menjadi faktor mengapa telemedis akan terus meluas penggunaannya di tahun 2022 ini.

Kecerdasan Buatan (AI)

Tren transformasi digital yang diprediksi mengalami peningkatan besar berikutnya adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Aplikasi teknologi AI dalam peralatan kesehatan memungkinkan peningkatan kinerja peralatan medis. Pekerjaan diagnosis, pemrosesan data, pembuatan laporan, hingga rekomendasi perawatan pasien dapat dihasilkan dengan lebih efisien dan akurat.

Kemampuan AI dalam melakukan berbagai tugas secara otomatis menjanjikan solusi yang lebih efisien secara waktu, tenaga dan biaya bagi rumah sakit. Tak hanya sekedar cepat, pengembangan algoritma AI yang terus dilakukan juga membuat AI memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Contohnya saja dalam bidang radiologi, tingkat akurasi AI setara dengan kemampuan ahli radiologi. Hal tersebut mendorong teknologi AI semakin banyak dikembangkan dan diprediksi menjadi salah satu tren transformasi digital pada tahun 2022. 

Basis Cloud

Tren transformasi digital yang diprediksi akan terus meningkat berikutnya adalah penyimpanan berbasis cloud. Teknologi cloud menawarkan solusi penyimpanan data layanan kesehatan seperti data pasien, rekam medis, dan sebagainya secara online. Sistem tersebut memungkinkan data dapat diakses secara fleksibel dari berbagai perangkat. Penerapan sistem berbasis cloud dapat memangkas biaya penyimpanan arsip secara signifikan, meningkatkan kecepatan perpindahan data, serta memudahkan akses data.

Meskipun dapat diakses dengan mudah, tingkat keamanan data tetap terjamin. Faktor kemudahan dan keamanan data mendorong tren transformasi digital penyimpanan basis cloud diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2022.

Teknologi Wearable

Tren transformasi digital yang terakhir adalah penggunaan teknologi wearable. Teknologi wearable merupakan peralatan medis yang dapat dipakai pada tubuh untuk mendeteksi kondisi kesehatan penggunanya. Contohnya, jam tangan yang dapat membaca detak jantung dan mengirimkannya ke perangkat lain sehingga data dapat dibaca secara real time. Proses transfer data memanfaatkan teknologi digital dan internet, sehingga memungkinkan dilakukan pembacaan data dari jarak jauh.

Tren penggunaan teknologi wearable diprediksi akan terus meningkat seiring dengan penggunaan teknologi telemedis. Dengan perangkat wearable, tenaga medis dapat memeriksa kondisi kesehatan pasien dari jarak jauh dan dapat menganalisa data tersebut untuk memberikan saran pengobatan berikutnya.

Teknologi telemedis saat ini sudah tersedia dan siap diterapkan oleh berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia. AVIAT telemedis dengan fitur-fitur canggihnya, dapat diterapkan untuk rumah sakit menyediakan layanan konsultasi online. Selain itu, fitur pendaftaran online juga tersedia untuk mendukung layanan offline sekaligus mengurangi antrean panjang pasien di ruang tunggu. Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk informasi lebih lengkap tentang AVIAT telemedis! (Septiani)

Similar Posts