3 Contoh Optimalisasi Business Intelligence pada Perusahaan Internasional

3 Contoh Optimalisasi Business Intelligence pada Perusahaan Internasional

Sejarah telah menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya memiliki nama besar serta menjadi market leader merupakan perusahaan yang dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hal ini menuntut kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan, mengelola, menganalisis dan menggunakannya sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan di masa depan.

Kebutuhan akan adanya teknologi yang mampu mengelola informasi secara lebih efisien dan akurat mendorong banyaknya perusahaan yang kini mengoptimalisasi business intelligence. Dalam penerapannya, business intelligence memiliki peran besar bagi perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan strategi pemasaran dan manajemen yang lebih efektif di era 4.0. Dalam artikel ini, kita akan membahas perusahaan-perusahaan asuransi dunia yang mampu mengoptimalisasi business intelligence atau menganalisis big data dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis perusahaan.

1. Manulife

Sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka yang beroperasi di 22 negara, Manulife terus berusaha untuk mengembangkan efektivitas strateginya. Salah satunya dengan mengadaptasi teknologi analisis data berbasis Artificial Intelligence (AI). Mereka menggunakannya untuk mengumpulkan sekaligus menganalisis berbagai data penting tentang pelanggan dan persaingan bisnis. 

Big data yang dikumpulkan perusahaan, salah satunya dari website mereka, kemudian dianalisis lebih lanjut menjadi data yang lebih matang dan siap pakai. Hal itu memungkinkan Manulife untuk mengetahui dengan lebih cepat berbagai data strategis seperti tren baru dan peluang bisnis dan menindaklanjutinya dalam strategi periode berikutnya. Teknologi tersebut secara efektif memberikan perusahaan gambaran yang lebih jelas tentang kebutuhan dan karakter pelanggan, dengan cara yang jauh lebih praktis. 

2. Allianz

Perusahaan asuransi terkemuka berikutnya yang juga menerapkan optimalisasi business intelligence adalah Allianz. Perusahaan ini memanfaatkan Google Analytic Premium untuk menganalisis data bisnis, pelanggan dan pembelanjaan iklan. Hasilnya, mereka mampu menurunkan tingkat penyimpangan targeting iklan dari yang semula 30% menjadi 5% saja. 

Lebih jauh lagi, mereka bahkan mengonfigurasi platform analitik online yang dapat mengumpulkan semua informasi perilaku pengguna dan mengintegrasikannya dengan aktivitas offline. Dengan demikian, mereka tidak perlu mengkhawatirkan jika ternyata pelanggan melakukan pembelian secara offline. Teknologi analisis data tersebut memungkinkan Allianz untuk merumuskan strategi yang lebih tepat dan spesifik bagi nasabahnya, dengan cara yang jauh lebih efisien dari sebelumnya. 

3. AIA

Jika Allianz memanfaatkan Google Analytic, AIA memanfaatkan Microsoft Analytic. Bagi mereka, sangat penting untuk dapat menganalisis kebutuhan pelanggan secara lebih akurat dalam rencana pengembangan layanan. Itulah sebabnya, mereka memanfaatkan teknologi business intelligence dari Microsoft untuk menganalisis big data setiap saat dan menampilkannya untuk setiap karyawan yang membutuhkan. 

Penggunaan teknologi, dalam hal ini optimalisasi business intelligence memungkinkan jajaran manajemen AIA untuk dapat lebih fokus dalam aktivitas analisis. Mereka tidak direpotkan lagi dengan berbagai aktivitas pengumpulan data seperti sebelumnya. Hal tersebut pada akhirnya mendukung perusahaan untuk lebih responsif dengan perubahan pasar dan peta persaingan bisnis. Mereka dapat merumuskan strategi-strategi yang lebih cepat dengan basis data yang lebih kompleks dan akurat.  

Bahkan lebih jauh dari itu, optimalisasi business intelligence juga membantu AIA untuk lebih mudah memproyeksikan masa depan persaingan bisnis asuransi jiwa. Data-data yang telah dianalisis oleh mesin, memberikan visibilitas lebih baik bagi para karyawan, khususnya mereka yang bekerja di lapangan. Mereka dapat menyusun strategi komunikasi yang lebih efektif untuk menghadapi nasabah lama maupun baru serta tantangan lainnya. 

Berbagai fakta di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan business intelligence telah merambah sektor bisnis asuransi. Meskipun penggunaannya masih jarang, namun sebenarnya optimalisasi business intelligence saat ini juga dapat diterapkan pada rumah sakit. Teknologinya akan membantu manajemen rumah sakit untuk menganalisa jutaan data layanan seperti demografi pasien, rekam medis, penggunaan obat dan lain-lain. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk ditampilkan secara lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh tim manajemen.

Manajemen rumah sakit dapat memanfaatkan dukungan tim profesional seperti AVIAT untuk membantu dalam proses optimalisasi business intelligence. Bahkan AVIAT juga dapat memberikan proses pendampingan bagi petugas rumah sakit untuk memudahkan proses adaptasi. Anda dapat mengkonsultasikannya secara lebih mendalam dengan tim kami, termasuk untuk mengetahui lebih banyak tentang fitur-fitur AVIAT. Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk informasi selengkapnya! (Septiani)

Similar Posts