Tingkatkan Akurasi Pengobatan Pasien di Faskes Anda dengan Rekonsiliasi Obat Elektronik

Metode kesehatan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Zaman dahulu, berbagai metode pengobatan cenderung bersifat tradisional dan bergantung pada pengetahuan lokal serta pengalaman turun-temurun. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai metode pengobatan dan pelayanan kesehatan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Salah satu wujud dari modernisasi ilmu kesehatan tersebut adalah rekonsiliasi obat elektronik.

Obat-obatan memiliki peranan penting dalam dunia kesehatan. Umumnya, dokter akan meresepkan obat untuk membantu proses pengobatan atau pencegahan penyakit jika dianggap diperlukan. Meskipun obat memiliki manfaat yang positif, namun tidak bisa diabaikan bahwa obat juga dapat menyebabkan efek samping yang berisiko bagi pasien. Oleh sebab itu, diperlukan proses rekonsiliasi obat guna mencegah dan mengidentifikasi berbagai potensi efek samping negatif yang mungkin muncul setelah konsumsi obat

Manfaat Rekonsiliasi Obat Elektronik

Rekonsiliasi obat merupakan salah satu aspek penting dalam dunia kesehatan. Proses ini memungkinkan para profesional kesehatan untuk memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang tepat, dalam dosis yang benar, dan tanpa adanya potensi interaksi obat yang berbahaya. Dengan fungsinya tersebut, bisa dikatakan bahwa rekonsiliasi obat menjadi salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan dan keamanan pengobatan pasien.

Seiring dengan perkembangan teknologi, rekonsiliasi obat dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital seperti Modul Farmasi Klinis pada AVIAT SIMRS. Dengan memanfaatkan potensi dari teknologi, rekonsiliasi obat elektronik dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan farmasi. Dua hal ini penting untuk menyediakan layanan farmasi yang cepat, serta pengobatan yang efektif dan minim risiko.

Mengapa Perlu Rekonsiliasi Obat Elektronik?

Medical error merupakan salah satu penyebab umum kematian di dunia. Salah satu bentuk medical error yang sering terjadi adalah kesalahan dalam pengobatan pasien. Laporan dari United States Pharmacopoeia mengungkapkan bahwa ada lebih dari satu juta kesalahan pengobatan yang terjadi di rumah sakit setiap tahun. Hal tersebut tercatat menjadi penyebab terjadinya 7.000 kematian, dan meningkatnya biaya perawatan hingga sekitar Rp16 triliun.

Salah satu penyebab utama penyebab kesalahan pengobatan adalah sistem pelayanan farmasi yang masih menggunakan cara-cara tradisional. Sistem administrasi farmasi yang dilakukan secara manual seringkali menyebabkan kesalahan dalam membaca resep dokter serta kesalahan dalam mencatat administrasi farmasi. Sistem yang tradisional juga seringkali menyebabkan sulitnya apoteker menghubungi dokter terkait untuk konfirmasi resep yang dituliskan. Hal ini pada akhirnya berakibat pada kesalahan pemberian obat kepada pasien.

Rekonsiliasi obat elektronik yang dilakukan dengan implementasi Modul Farmasi Klinis akan menghilangkan kendala-kendala tersebut. Modul Farmasi Klinis pada AVIAT SIMRS mampu mewujudkan integrasi data. Hal ini akan memudahkan staf fasilitas kesehatan (faskes) dalam melakukan pengecekan dan pencocokan obat dengan instruksi pengobatan pasien. Dukungan kemudahan ini pada akhirnya akan meminimalisir potensi-potensi kesalahan dalam pemberian obat.

Rekonsiliasi obat elektronik juga akan mempercepat layanan farmasi di faskes Anda. Dengan pencatatan data secara digital, apoteker dapat lebih cepat untuk menginput setiap data yang berkaitan dengan resep pasien, sehingga obat juga dapat lebih cepat untuk diserahkan kepada pasien.

Bagaimana Modul Farmasi Klinis Meningkatkan Akurasi Pengobatan Pasien?

Modul Farmasi Klinis pada AVIAT SIMRS telah terintegrasi dengan seluruh sistem manajemen faskes, termasuk dengan data informasi obat pasien. Integrasi data tersebut memungkinkan apoteker dapat dengan mudah dan cepat mengakses berbagai data yang dibutuhkan dalam proses rekonsiliasi, manfaat dan dosis obat, kontra indikasi, efek samping obat, riwayat pengobatan pasien, hingga alergi obat pasien.

Data yang terintegrasi secara lengkap dapat memudahkan apoteker dalam mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian instruksi dokter. Hal ini akan mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien yang berpotensi menimbulkan efek samping yang merugikan. Potensi terjadinya human error dalam proses penginputan atau pembacaan data juga dapat dengan lebih mudah untuk dideteksi. Dengan berbagai manfaatnya tersebut, rekonsiliasi obat elektronik dapat menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan akurasi pengobatan pasien di faskes Anda.

AVIAT SIMRS, dengan integrasi modul Farmasi Klinisnya, memberikan solusi komprehensif bagi layanan farmasi yang modern dan efektif. Dengan keterhubungan antara Modul Farmasi Klinis, Inventori Farmasi, dan Resep Elektronik, AVIAT SIMRS memungkinkan apoteker untuk mengelola informasi pasien dan resep dengan lebih terkoordinasi. Modul Farmasi Klinis yang terintegrasi secara sinergis dengan modul lainnya memastikan bahwa data obat, resep, dan riwayat kesehatan pasien dapat diakses secara real-time, meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan farmasi. Hal ini tidak hanya meminimalkan risiko kesalahan, tetapi juga memberikan dukungan dalam pengelolaan inventori farmasi, memastikan ketersediaan obat yang optimal. Dengan demikian, AVIAT SIMRS tidak hanya menjadi solusi untuk pelayanan farmasi yang cepat, tetapi juga mendukung terciptanya sistem kesehatan yang aman, terintegrasi, dan responsif terhadap kebutuhan pasien. Hubungi tim marketing AVIAT untuk informasi selengkapnya tentang AVIAT SIMRS! (Septiani)

Similar Posts