Penggunaan Telemedis Terus Meningkat di Negara-Negara Maju
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dan terdiri dari banyak pulau yang membentang dari sabang hingga merauke. Kondisi geografis Indonesia yang sedemikian rupa menjadi tantangan tersendiri untuk memberikan pelayanan kesehatan yang merata di setiap daerah. Sayangnya, keterbatasan tenaga ahli membuat banyak daerah yang tidak memiliki dokter ahli atau spesialis di bidang tertentu. Permasalahan tersebut menjadi salah satu hambatan utama dalam misi pemerataan kualitas layanan kesehatan.
Untuk mewujudkan kualitas layanan kesehatan yang lebih merata, Indonesia dapat berkaca pada negara-negara maju di dunia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, para ahli menemukan solusi yang memungkinkan pelayanan kesehatan dari jarak yang jauh. Teknologi tersebut bernama telemedis. Banyak negara-negara maju yang sudah menerapkan penggunaan telemedis pada fasilitas-fasilitas kesehatannya dan terus mengupayakan pengembangan lebih lanjut. Berikut kami paparkan beberapa negara maju yang telah menerapkan telemedis!
Fasilitas Kesehatan di Malaysia
RS Mahkota Medical Centre dan RS Spesialis Regency merupakan salah satu contoh dari beberapa fasilitas kesehatan yang sudah menerapkan telemedis di Malaysia. Dengan penggunaan telemedis, para dokter pada kedua rumah sakit tersebut dapat memberikan layanan medis bagi pasien yang berada di kota lain. Tentu saja jika melihat kembali permasalahan persebaran tenaga medis yang belum merata di indonesia, sistem telemedis tersebut dapat menjadi solusi yang reliabel.
Penerapan Telemedis di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, telemedis juga sudah digunakan pada lebih dari 50 fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik. Beberapa contohnya adalah Jefferson Health, Kaiser Permanente, Cleveland Clinic, dan Providence. Implementasi telemedis dalam layanan kesehatan mereka terbukti efektif membantu para dokter melakukan perawatan pada pasien yang sedang berada di rumah.
Penggunaan telemedis juga terbukti menjadi solusi yang efektif selama pembatasan aktivitas diberlakukan bagi masyarakat Amerika. Sebagai imbas dari tingginya angka penularan virus corona selama tahun 2020 lalu. Dengan telemedis, para dokter dapat melakukan pemeriksaan rutin dan memantau perkembangan kesehatan pasien yang melakukan karantina mandiri di rumah. Solusi tersebut terbukti mampu mendukung rumah sakit untuk mengalokasikan lebih banyak layanan secara langsung bagi mereka yang telah berada dalam kondisi kritis dan urgent. Dengan penggunaan telemedis, Indonesia juga dapat menghindari penuhnya kapasitas rumah sakit di berbagai daerah saat tingginya kasus saat pandemi.
Perkembangan Penggunaan Telemedis di Negara-Negara Eropa
Sama halnya dengan yang terjadi di Amerika Serikat, penggunaan telemedis di negara-negara Eropa juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tercatat nilai penggunaan teknologi telemedis mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat selama rentang waktu 2010 hingga 2019.
Berdasarkan penelitian yang diberi nama Telemedicine for Developing Country yang dilakukan oleh Clinical Informatics pada tahun 2016, nilai penggunaan teknologi telemedis yang semula berada pada angka USD 3,1 miliar pada tahun 2010, meningkat tajam hingga angka USD 12, miliar pada tahun 2019. Peningkatan yang sangat besar tersebut cukup menjadi bukti bahwa prospek penggunaan telemedis di negara-negara Eropa sangat baik. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa Telemedis memiliki nilai utilitas yang tinggi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan mereka.
Jika melihat tingginya penggunaan telemedis di negara-negara maju, semakin besar harapan telemedis untuk menjadi solusi yang efektif bagi keterbatasan tenaga medis. Selain itu, telemedis juga dapat mengatasi masalah pasien yang tidak dapat memperoleh pertolongan dalam waktu cepat karena keterbatasan dokter spesialis, terutama di daerah pinggiran atau pedesaan.
Berkaca dari fakta yang ada pada negara-negara maju, penggunaan telemedis di negara berkembang seperti Indonesia justru akan memberikan dampak yang lebih signifikan. Selain dapat mengatasi kurang meratanya kualitas pelayanan kesehatan, telemedis juga dapat menjadi alternatif bagi pasien untuk menghindari antrian pelayanan yang panjang.
Pasien yang berada di daerah pedesaan, tidak lagi dituntut mengeluarkan biaya yang besar dan melakukan perjalanan jauh untuk menjangkau rumah sakit di kota besar. Mereka dapat memperoleh layanan yang sama seperti orang-orang di perkotaan selama masih menjangkau akses internet. Dengan layanan telemedis seperti yang disediakan oleh AVIAT, rumah sakit dapat memberikan layanan lebih mudah dan cepat sehingga diagnosa dan penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin. Dengan demikian, potensi pasien untuk sembuh juga akan semakin besar.
Ingin tahu lebih banyak tentang AVIAT Telemedis? silakan menghubungi tim marketing AVIAT atau mengunjungi bagian kontak. (Pradana)