Penerapan AVIAT Telemedis sebagai Solusi Pandemi yang Teruji
Beberapa penyakit dapat menular dengan mudah, baik yang bersumber dari hewan maupun dari sesama manusia. Salah satunya adalah virus Covid-19 yang hingga saat ini masih belum sepenuhnya teratasi. Mudahnya penularan yang dapat terjadi melalui kontak fisik, perpindahan cairan, maupun udara membuat pembatasan interaksi masih diberlakukan hingga saat ini. Hal tersebut yang kemudian mendorong kehadiran telemedis sebagai solusi pandemi, karena menawarkan perawatan tanpa kontak. Penjelasan selengkapnya tentang sistem telemedis, silakan Anda membaca lebih lanjut informasi di bawah ini!
Telemedis Sebagai Solusi Pandemi
Di tengah tingginya jumlah pasien covid-19 yang membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit, kekhawatiran masyarakat juga membuat permintaan pemeriksaan skrining gejala covid meningkat. Ironisnya, rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan bagi masyarakat justru menjadi klaster penularan pandemi tertinggi. Disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, pada September 2020 rumah sakit menjadi penyumbang angka kasus positif terbanyak dimana mencapai 24 ribu kasus, diikuti kluster komunitas dengan angka 15.000 pasien.
Kehadiran telemedis menjadi sebuah jawaban untuk menghambat laju penularan pandemi dengan mengurangi tingkat kunjungan di rumah sakit. Telemedis sebagai solusi pandemi mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui media online, baik sambungan telepon ataupun video. Hal tersebut tidak mengharuskan terjadinya kontak fisik antara dokter dan pasien, sehingga dapat membantu mengurangi angka kunjungan rumah sakit.
Telemedis Memudahkan Penentuan Prioritas Pasien
Telemedis sebagai solusi pandemi karena memudahkan penentuan prioritas sumber daya rumah sakit untuk perawatan pasien. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit yang melayani pasien virus corona di 12 provinsi berada di tingkat Zona merah hingga Juli 2021. Total keterisian rumah sakit mencapai di atas 70%, bahkan di beberapa daerah seperti Banten dan Yogyakarta, tingkat keterisian rumah sakit mencapai 91% dan 90%.
Masyarakat telah melihat bagaimana tingginya tingkat keterisian rumah sakit membuat banyak pasien kritis yang membutuhkan pertolongan cepat dipaksa harus menunggu dalam waktu yang lama atau mencari rumah sakit lain yang hasilnya sama saja. Alhasil, banyak pasien yang tidak tertolong karena tidak segera mendapatkan perawatan yang memadai.
Banyak penyedia layanan kesehatan di Amerika menggunakan telemedis sebagai media skrining untuk pemeriksaan awal pasien. Telemedis sebagai solusi pandemi karena memungkinkan pasien yang tidak membutuhkan penanganan darurat untuk memperoleh pemeriksaan dari rumah mereka. Dengan demikian, sumber daya rumah sakit dapat dioptimalkan untuk melayani pasien darurat dan memang membutuhkan perawatan intensif. Telemedis sebagai solusi pandemi yang sedemikian rupa memungkinkan tenaga medis untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Mengurangi Risiko Tertular Pada Pasien
Telemedis sebagai solusi pandemi karena menurunkan risiko tertular bagi pasien rawat jalan. Menunggu antrean berjam-jam di ruang tunggu dokter dengan pasien lain dapat meningkatkan risiko terpapar virus. Faktanya, penggunaan masker tidak memberikan jaminan perlindungan dari terpapar virus Corona. Terlebih dengan banyaknya pasien tanpa gejala.
Telemedis sebagai solusi pandemi menawarkan layanan pemeriksaan dari rumah bagi pasien dengan tingkat risiko rendah. Hal itu karena mereka tidak perlu lagi berkumpul dalam satu ruang tunggu dengan pasien lain. Penggunaan telemedis sebagai solusi pandemi sangat berarti bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan rutin untuk penyakit kronis seperti, diabetes, hipertensi ataupun pemeriksaan lainnya.
Mengurangi Risiko Tertular Pada Tenaga Medis
Tenaga medis sebagai garda depan penanganan pasien covid-19 menjadi pihak dengan risiko tertular virus yang paling tinggi. Telemedis sebagai solusi pandemi karena memungkinkan dokter bagi perawatan yang tidak membutuhkan tindakan fisik langsung dapat memberikan perawatan secara virtual.
Banyaknya tenaga medis yang gugur dan terinfeksi menghambat mereka untuk dapat memberikan perawatan bagi pasien. Kehadiran telemedis dapat membantu mengurangi risiko tersebut, sehingga lebih banyak tersedia tenaga medis untuk membantu menyelamatkan para pasien.
Rumah sakit dapat mengoptimalkan layanan dan sekaligus mengurangi risiko tersebut dengan dukungan aplikasi telemedis seperti AVIAT. Selain memungkinkan perawatan jarak jauh, aplikasi tersebut juga menyediakan fitur untuk pendaftaran pasien secara online. Pembayaran pun dapat dilakukan secara online, sehingga secara efektif mengurangi angka kerumunan di rumah sakit dan meminimalisir penularan virus.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang berbagai fitur AVIAT telemedis, silakan menghubungi tim marketing AVIAT! (Pradana)