Pasien Tidak Datang Untuk Kontrol Rutin? Pahami Masalah "Layanan Rumah Sakit" Anda!

Pasien Tidak Datang Untuk Kontrol Rutin? Pahami Masalah “Layanan Rumah Sakit” Anda!

Setiap pasien yang berobat pasti selalu mencari kesembuhan. Dalam beberapa kasus, suatu penyakit tidak dapat disembuhkan hanya dalam satu kali kunjungan. Hal itu disebabkan karena diperlukan penanganan lebih lanjut dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak jarang dokter menganjurkan pasien untuk datang untuk kontrol perkembangan pengobatan secara rutin demi dapat benar-benar sembuh.

Namun, di lapangan masih banyak pasien yang tidak datang untuk kontrol rutin pada waktu yang telah dijanjikan. Selain berdampak pada turunnya potensi kunjungan rumah sakit, rendahnya kunjungan kontrol rutin pasien juga akan berdampak pada proses perawatan dan pengobatan pada pasien yang tidak dilakukan hingga selesai. Hal ini tentu akan berdampak pada kondisi pasien yang sebenarnya belum sembuh total.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pasien tidak datang kembali untuk kontrol rutin, entah karena merasa sudah sembuh atau bahkan ketidakpuasan pasien terhadap layanan rumah sakit yang diberikan. Jika rumah sakit Anda mengalami masalah tersebut, penting untuk dapat mengidentifikasi apa saja yang dapat membuat pasien memutuskan untuk tidak datang untuk kontrol rutin, terutama faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah layanan rumah sakit Anda.

Mengapa Pasien Enggan Datang Untuk Kontrol Rutin?

1. Pasien merasa sudah pulih sepenuhnya

Salah satu alasan klasik yang membuat pasien merasa tidak perlu untuk kontrol rutin adalah karena mereka merasa sudah sehat sepenuhnya. Entah karena kondisi badan yang baikan, gejala penyakit yang sudah reda, ataupun hal sejenisnya. Pasien seringkali memiliki definisi “sembuh” mereka sendiri berdasarkan perasaan-perasaan/indikasi yang sederhana seperti itu saja. Padahal, apa yang dianggap pasien “sembuh” seringkali tidak sejalan dengan pemeriksaan medis.

Dalam hal ini, kualitas layanan rumah sakit bukanlah menjadi alasan utama, namun lebih ke pengetahuan dan kesadaran pasien akan kontrol rutin yang kurang. Ada banyak penyebab mengapa banyak pasien yang dengan mudah memutuskan apakah dirinya sudah sembuh sepenuhnya atau belum, seperti kebiasaan masyarakat, informasi akan penyakit yang dideritanya, atau bahkan rencana perawatan yang sudah dibuat dokter.

2. Tidak puas dengan layanan rumah sakit

Dalam beberapa kasus pasien sadar bahwa dia sadar belum sembuh total dan butuh kontrol rutin, namun tetap tidak datang kontrol rutin. Hal ini seringkali disebabkan karena pasien merasa tidak cocok dengan dokter atau bahkan merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit Anda. Hal ini pada akhirnya membuat pasien lebih memilih untuk berobat ke faskes lain

Meskipun sembuh merupakan tujuan utama pasien datang berobat, tetapi pelayanan yang mereka dapatkan juga menjadi penilaian tersendiri bagi pasien untuk berobat dimana. Pelayanan yang dimaksud dapat meliputi pelayanan dokter, pemeriksaan, fasilitas, biaya, kenyamanan tempat dan sebagainya. Kekecewaan pasien atas pelayanan rumah sakit yang kurang baik tentu akan berakibat pasien yang tidak datang kembali ke rumah sakit Anda.

3. Pasien tidak ingin kembali mengkonsumsi obat karena sudah bosan 

Setiap berobat, dokter tentu akan meresepkan obat yang harus dikonsumsi pasien dalam dosis tertentu. Bagi sebagian pasien, hal ini membuat mereka jengah dan bosan harus terus-menerus meminum obat. Oleh sebab itu, meskipun pasien sebenarnya paham bahwa dirinya belum sepenuhnya sembuh dan tidak memiliki masalah apapun dengan layanan rumah sakit Anda, mereka akan memilih untuk tidak datang kontrol rutin karena rasa bosan tersebut.

Apakah Perbaikan Layanan Rumah Sakit Dapat Mencegah Pasien Tidak Datang Kontrol Rutin?

Pasien memiliki karakter dan pemikiran yang unik, sehingga seringkali membuat keputusan sepihak dalam pengobatannya. Padahal justru rentan salah dalam menganalisis, sehingga berdampak buruk ke kesehatan mereka. Lalu apakah hal ini bisa diminimalisir?

Meskipun alasan mengapa pasien tidak datang untuk kontrol rutin tidak melulu pada layanan rumah sakit, sebenarnya Anda tetap dapat mencegah hal tersebut dengan pengambilan keputusan perawatan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pasien. Untuk dapat menerapkan hal ini, rumah sakit harus dapat memahami karakteristik pasien yang dilayani.

Misalnya jika ditemukan kesimpulan bahwa pasien masih belum puas dengan layanan administrasi rumah sakit yang lama, maka pihak manajemen perlu mulai mempertimbangkan penerapan sistem yang lebih praktis. Salah satunya adalah sistem manajemen layanan berbasis digital seperti AVIAT Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Selain mendukung pengelolaan berbagai informasi manajemen pada setiap unit, AVIAT SIMRS juga mendukung terwujudnya layanan administrasi yang lebih praktis dan cepat melalui sistem terintegrasi. 

Segera rencanakan bersama tim manajemen Anda untuk berdiskusi lebih banyak dengan tim marketing AVIAT. Kami siap memberikan dukungan terbaik untuk pengembangan kualitas layanan rumah sakit Anda! (Septiani)

Similar Posts