Jutaan Data Sektor Kesehatan Jadi Incaran Hacker, Bagaimana Cara Memperkuat Keamanan Data Kesehatan RS?
Setelah kasus kebocoran 279 juta data peserta BPJS pada tahun 2021 lalu, awal tahun ini sektor kesehatan kembali dihadapkan dengan fakta bahwa keamanan data kesehatan masih menjadi sasaran empuk para hacker. Dilansir dari tekno.kompas.com, sebanyak 6 juta data pasien yang berasal dari server Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bocor dan dijual secara umum di internet. Informasi yang bocor meliputi data rekam medis pasien yang berasal dari berbagai rumah sakit di Indonesia. Melihat fakta jumlah data yang bocor sangat banyak serta sumber data yang berasal dari server instansi pemerintahan, rentannya keamanan data kesehatan di Indonesia harus mendapatkan perhatian khusus.
Selain menyerang database pemerintahan sebagai target pencurian data, ternyata fasilitas kesehatan seperti rumah sakit juga kini menjadi incaran banyak hacker. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi jajaran manajemen untuk memperkuat sistem keamanan data kesehatan. Ketika hacker mampu meretas data di server Kemenkes, bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk mencuri data di server rumah sakit, terlebih jika tidak dilakukan tindakan pencegahan dan penguatan sistem.
Kenapa Fasilitas Kesehatan Menjadi Incaran Hacker?
Peretasan data yang dilakukan oleh para hacker seringkali bertujuan untuk mendapatkan data pasien, yang nantinya akan dijual di situs internet. Hal ini yang menjadi alasan mengapa hacker seringkali mengincar server pada instansi pemerintahan karena dianggap menyimpan data dalam jumlah besar.
Nyatanya, ancaman keamanan data kesehatan kini juga menghantui fasilitas penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit. Tujuan dari serangan ke rumah sakit biasanya bukanlah pencurian data, tetapi melakukan perusakan atau pembekuan sistem. Dilansir dari katadata.co.id, sebuah perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, hacker umumnya tertarik untuk meraup keuntungan yang salah satunya dilakukan dengan menyebarkan virus.
Ketika melakukan peretasan, hacker akan merusak data yang ada sehingga sistem informasi rumah sakit tidak dapat digunakan oleh pihak rumah sakit. Metode yang digunakan untuk melakukan perusakan ini dapat dilakukan dengan mengenkripsi data atau menyebarkan virus.
Serangan perusakan server mengakibatkan akses dan pengelolaan data kesehatan rumah sakit tidak dapat dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya penanganan kesehatan kepada pasien, yang pada beberapa kondisi dapat membahayakan nyawa pasien. Dengan memanfaatkan kepanikan ini, hacker kemudian memaksa pihak rumah sakit untuk membayar agar sistem dapat pulih kembali. Melihat besarnya dampak yang timbul jika rumah sakit tidak mempersiapkan diri dan melakukan tindakan pencegahan, maka manajemen harus segera mencari cara untuk dapat memperkuat keamanan data kesehatan rumah sakit.
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Rumah Sakit?
Back up data dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencegah kendala operasional yang diakibatkan peretasan. Ketika serangan terjadi dan sistem informasi utama rumah sakit tidak dapat digunakan, sistem dapat memanfaatkan data cadangan ini untuk pemulihan informasi. Akan tetapi, apakah hal ini sudah cukup untuk menjamin keamanan data kesehatan?
Meskipun dapat menjadi solusi jika serangan sudah terjadi, sayangnya back up data saja masih belum cukup. Rumah sakit juga perlu melakukan tindakan pencegahan akan terjadinya peretasan di kemudian hari. Tindakan pencegahan yang paling logis untuk dilakukan adalah memperkuat sistem keamanan data kesehatan rumah sakit.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem keamanan data kesehatan rumah sakit adalah dengan menerapkan server lokal yang tangguh. Ketika sistem informasi kesehatan rumah sakit didukung oleh server lokal, tim IT rumah sakit dapat terus mengembangkan sistem keamanan dan menyulitkan akses dari pihak luar. Dengan meniadakan celah keamanan sistem, upaya peretasan juga akan lebih sulit terjadi.
Itulah sebabnya, AVIAT menerapkan sistem server lokal untuk memberikan kualitas sistem keamanan jaringan yang lebih bagus. Tim IT yang menangani server dapat terus mengembangkan kekuatan sistem keamanan dan sekaligus mengawasi kinerja sistem jaringan. Salah satunya, tim akan lebih mudah mendeteksi ketika terdapat upaya untuk memasuki atau menjebol sistem keamanan dan mengatasinya segera.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem AVIAT, silakan menghubungi tim marketing AVIAT. Kami akan menjelaskannya secara lebih rinci tentang cara kerja sistem kami berikut aplikasi-aplikasi yang tersedia. (Septiani)