Jangan Sampai Administrasi RS Anda Mengancam Nyawa Pasien
Setiap rumah sakit memiliki prosedur administrasi pendaftaran pasien masing-masing. Administrasi RS bertujuan untuk mendata berbagai informasi seperti data pasien, riwayat pemeriksaan, hingga penanggungjawab. Beberapa rumah sakit juga meminta pembayaran sebagian biaya perawatan untuk fasilitas-fasilitas tertentu. Meskipun administrasi pendaftaran merupakan hal yang penting, namun administrasi rumah sakit yang terlalu berbelit juga dapat mengancam nyawa pasien. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
Beberapa pasien datang dalam kondisi darurat dan membutuhkan penanganan yang cepat. Setiap detik yang terbuang untuk menunggu pihak keluarga menyelesaikan proses administrasi RS dapat mengancam kondisi pasien tersebut. Jika pasien tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan tepat waktu, kondisinya akan cepat memburuk, bahkan hingga berpotensi kehilangan nyawa mereka.
Bagaimana Administrasi Berbelit Menyebabkan Dampak Buruk Bagi Pasien
Meskipun sering dianggap sebagai satu hal yang lumrah dan sering diabaikan, faktanya sering terjadi kasus dimana administrasi RS yang berbelit menyebabkan dampak buruk. Administrasi yang berbelit bahkan menyebabkan tidak tertolongnya nyawa pasien karena penanganan rumah sakit tertahan terlalu lama oleh berbagai prosedur.
Salah satu korban akibat berbelitnya administrasi RS adalah seorang bayi yang dibawa berobat ke sebuah RS di daerah Jakarta Barat. Dilansir dari grid.id, kondisi bayi tersebut sudah sangat lemah dan dokter merujuknya ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Akan tetapi berdasarkan peraturan rumah sakit, untuk mendapatkan pelayanan intensif di ruang PICU, pihak keluarga harus melakukan pembayaran uang muka terlebih dulu sekitar Rp19 jutaan. Sedangkan saat itu orang tuanya hanya memiliki uang sebesar Rp5 juta saja. Karena tidak memenuhi biaya awal, uang tersebut ditolak oleh bagian administrasi. Karena tidak kunjung mendapat perawatan intensif, bayi tersebut pada akhirnya meninggal dunia.
Kasus serupa terjadi di sebuah rumah sakit di daerah Pinrang yang bahkan lebih miris. Seorang bayi yang terjangkit penyakit demam berdarah terpaksa harus meninggal dunia di depan loket pendaftaran. Alasannya sama, yaitu karena pengurusan administrasi RS yang terlalu berbelit. Menurut pihak keluarga, korban tidak mendapatkan tindakan medis apapun dari rumah sakit selama proses pengurusan administrasi BPJS dari pukul 04.00 hingga pukul 06.30 WIB.
Realitas yang dipaparkan di atas merupakan dua dari sekian banyak kejadian dimana administrasi RS memakan korban. Kasus seperti ini, berpotensi dialami oleh RS manapun selama pihak rumah sakit masih menerapkan sistem administrasi yang rumit yang prosedurnya membutuhkan waktu lama. Bukan tidak mungkin, kejadian seperti ini juga terjadi di rumah sakit Anda.
Bagaimana Menghindari Hal Ini Terjadi di RS Anda
Dari berbagai kasus yang terjadi, administrasi RS yang berbelit selalu berdampak pada keterlambatan penanganan. Rumah sakit memang berhak untuk meminta pembayaran sebelum penanganan, terlebih lagi terkait dengan perlengkapan berkas-berkas selama pendaftaran. Akan tetapi, akan jauh lebih baik jika rumah sakit juga menerapkan sistem administrasi yang lebih praktis dan cepat.
Menjalankan prosedur bukan sesuatu yang salah, tapi mempertahankan prosedur yang berbelit dapat menjadi masalah serius. Semakin cepat proses administrasi, maka semakin cepat juga penanganan kepada pasien dapat diberikan. Hal ini akan menghindarkan kejadian-kejadian tidak diinginkan lainnya, khususnya bagi pasien yang berada dalam kondisi darurat.
Tidak hanya berpotensi menyelamatkan nyawa pasien dengan kondisi kritis, administrasi RS yang cepat dan tidak berbelit juga akan meringankan beban kerja para petugas administrasi. Ketika beban kerja administrasi ringan, otomatis petugas juga dapat memproses pekerjaannya dengan lebih cepat, yang secara otomatis akan meningkatkan produktivitas petugas dalam melayani pasien.
Sudah menjadi tanggung jawab fasilitas kesehatan untuk memberikan layanan yang prima bagi pasien. Termasuk memastikan bahwa proses administrasi tidak menghambat layanan terhadap pasien dan mengancam nyawa mereka. Salah satu cara yang efektif meningkatkan efisiensi pengelolaan administrasi RS adalah mengimplementasikan teknologi berbasis digital seperti AVIAT SIMRS. Apa itu?
AVIAT Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah platform berbasis digital yang terintegrasi untuk mendukung keseluruhan proses manajemen rumah sakit. Platform ini menghubungkan antar berbagai unit mulai dari pendaftaran, Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat jalan, laboratorium, hingga unit non medis seperti kantin rumah sakit. Dengan teknologi ini, proses pencatatan, pengelolaan hingga pengiriman data dapat dilakukan melalui layar komputer tanpa menuntut banyak koordinasi langsung antar petugas rumah sakit.
Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang AVIAT SIMRS? Hubungi tim marketing AVIAT, kami siap berdiskusi lebih jauh dengan tim Anda! (Septiani)