Hari Dokter Nasional dan Peran Tantangan Kesehatan dalam Melawan Pandemi

Dalam rangka memperingati hari dokter nasional jatuh pada tanggal 24 Oktober, Aviat ingin mengajak Anda sejenak untuk mengenal sejarah di balik perayaan tersebut dan korelasinya dengan peran tenaga medis yang berperan sebagai ujung tombak dalam memerangi pandemi COVID-19 yang belum juga usai di tanah air.

Mengingat sebenarnya hari dokter nasional bukan sekedar perayaan, tetapi juga momentum untuk pengingat akan jasa setiap orang yang bekerja di industri kesehatan, maka informasi ini penting untuk diketahui masyarakat luas. Berikut adalah penjelasan selengkapnya!

Sejarah Hari Dokter Nasional di Indonesia

Jika kita berbicara mengenai hari dokter nasional, maka hari besar ini lekat kaitannya dengan masa dibentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk pertama kalinya. Meskipun nama IDI baru muncul pada tahun 1950, sejatinya cikal bakal dari organisasi ini dapat ditilik balik pada tahun 1911, pada saat organisasi bernama Vereniging van Indische Artsen lahir. Seiring waktu, nama organisasi ini pun berubah menjadi Vereniging Van Indonesische Geneskundigen (VGI) pada tahun 1926.

Selama berdiri, VGI banyak membantu dunia medis Indonesia dalam modernisasi industri pelayanan kesehatan. Bahkan pada tahun 1940, organisasi ini sempat mengadakan kongres di Solo untuk memikirkan istilah baru yang dapat digunakan oleh dunia kedokteran tanah air. Sayangnya, tepat pada masa pendudukan Jepang, VGI akhirnya harus berganti nama kembali menjadi Jawa Izi Hokookai.

Setelah melalui proses restrukturisasi yang cukup panjang, akhirnya lima tahun setelah kemerdekaan Indonesia, PB-IDI pun terbentuk. Organisasi ini lahir setelah konsensus bersama antara Persatuan Thabib Indonesia (PB Perthabin) dan juga Persatuan Dokter Indonesia (DP-PDI) yang dilakukan melalui Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia (PMDWNI). Melalui muktamar tersebut, Sarwonow Prawirahardjo selaku inisiator dari perhelatan tersebut akhirnya terpilih sebagai ketua pertama Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Perayaan hari dokter nasional sendiri baru dicanangkan pada tahun 1994, tepat pada gelaran Muktamar IDI yang diadakan di Ujung Pandang (Makassar). Melalui Muktamar IDI tersebut, akhirnya tanggal 24 Oktober diputuskan bersama sebagai hari dokter nasional.

Hari Dokter Nasional 2021 dan Tantangan  Dokter Selama Masa Pandemi

Selain sebagai perayaan, hari dokter nasional juga penting diperingati untuk mengevaluasi kembali peran dan juga tantangan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama hampir 2 tahun terjadinya pandemi COVID-19.

Menurut Ketua Tim Mitigasi PB-IDI, Adib Khumaidi sebagaimana dilansir oleh Kompas.com, ada dua tantangan utama yang dihadapi oleh dunia kedokteran Indonesia saat ini, yaitu:

  • Masalah kesehatan yang semakin kompleks

Pandemi COVID-19 telah mengubah cara pandang dunia kedokteran, karena disrupsi digital di dunia kesehatan menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, setiap rumah sakit dan juga klinik harus siap sedia mengikuti perubahan teknologi yang semakin cepat. Dibutuhkan inovasi seperti kehadiran telemedis atau juga integrasi antar departemen dengan adanya aplikasi SIMRS agar pelayanan kesehatan yang dihadirkan menjadi lebih efisien.

  • Keterbatasan sumber daya

Keterbatasan juga menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan oleh dunia kesehatan Indonesia. Akses terhadap informasi yang setara di setiap daerah masih menjadi persoalan yang menyulitkan tenaga kesehatan. Akibatnya, tidak semua rumah sakit atau klinik telah terstandarisasi, khususnya pada wilayah terpencil yang susah berhubungan langsung dengan fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

Maka dari itu, liberalisasi jasa kesehatan menjadi lebih penting. Salah satunya dengan pembuatan layanan telemedis yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Selain itu, telemedis juga dapat menjadi alat bagi tenaga kesehatan untuk berbagi informasi kesehatan terkini, sehingga setiap orang dapat memperoleh kualitas pelayanan kesehatan yang sama.

Komitmen Aviat dalam Memperingati Hari Dokter Nasional

Aviat sebagai salah satu vendor penyedia teknologi untuk dunia kesehatan juga terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang lebih baik bagi industri pelayanan kesehatan. Saat ini, Aviat telah mengembangkan beberapa teknologi yang dapat digunakan, seperti:

  • Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), dengan kemampuan integrasi antar departemen dan pihak ketiga seperti BPJS Kesehatan dan Jasa Raharja agar pelayanan kesehatan yang diberikan lebih optimal.
  • Sistem Aset Manajemen Rumah Sakit (SAMRS), yang ditujukan untuk pengelolaan aset medis dan non-medis secara digital.
  • Sistem Rekam Medis (SIREM), untuk membantu Anda dalam mengelola e-rekam medis agar dapat digunakan dengan lebih efisien dan efektif.
  • Aviat mobile app, yaitu aplikasi antrean online yang dapat membantu rumah sakit dan klinik untuk mengelola antrean dan registrasi pasien tanpa perlu tatap muka.

Oleh karena itu, peringatan hari dokter nasional juga menjadi momentum bagi Aviat untuk berbenah diri dan menciptakan solusi lain agar dunia kesehatan Indonesia semakin maju. Anda juga dapat mengetahui informasi selengkapnya dari Aviat dengan menghubungi tim marketing kami sekarang juga. (Pradana)

Similar Posts