Bangun Kepercayaan Pasien dengan Transparansi Biaya Berobat di RS

Bangun Kepercayaan Pasien dengan Transparansi Biaya Berobat di RS

Setiap pasien yang datang berobat pasti mengharapkan kesembuhan. Hal ini mendorong calon pasien untuk selektif dalam memilih rumah sakit tempat mereka akan berobat. Kualitas pelayanan dan kredibilitas rumah sakit seringkali menjadi variabel yang pertama kali dipertimbangkan oleh calon pasien. Calon pasien cenderung memilih rumah sakit dengan pelayanan dan kredibilitas yang baik.

Dengan adanya internet, keterbukaan informasi menjadi sangat luas. Calon pasien dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang kredibilitas dan pelayanan rumah sakit dari review pasien yang telah berobat di rumah sakit tertentu. Hal ini menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk dapat membangun kredibilitas layanan yang baik, serta siap untuk dibandingkan dengan rumah sakit lainnya.

Bagi calon pasien, khususnya di Indonesia, salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi kepercayaan pasien adalah transparansi biaya berobat. Biaya berobat umumnya menjadi salah satu variabel biaya kesehatan yang paling besar. Terlebih lagi untuk jenis-jenis penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang seperti TBC, epilepsi dan HIV. Tidak jarang, masyarakat lebih mengkhawatirkan tentang kemampuan mereka dalam membayar tagihan biaya berobat dibandingkan potensi mereka untuk dapat sembuh setelah berobat. Itulah sebabnya, transparansi tagihan harus menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan manajemen rumah sakit guna menjaga kepercayaan pasien.

Mengapa Manajemen Perlu Memperhatikan Transparansi Biaya Berobat?

Biaya berobat memang selalu menjadi salah satu pembahasan yang cukup sensitif dan dapat mempengaruhi kepercayaan pasien. Tidak terbukanya nota tagihan rumah sakit dapat dengan mudah menimbulkan persepsi negatif dalam benak pasien. Berbagai berita tentang tudingan manipulasi harga berobat dari pasien kepada rumah sakit karena masalah transparansi biaya berobat dapat dengan mudah ditemukan di internet. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Lasinrang

Seperti yang dilansir dari lifestyle.kompas.com, pasien menuding pihak rumah sakit melakukan manipulasi biaya berobat karena nota pembelian obat yang harus ditebus tidak mencantumkan daftar harga obat yang dibeli. Meskipun pada akhirnya pihak rumah sakit memberikan penjelasan, namun masyarakat tidak akan mudah percaya begitu saja. Kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit menurun secara signifikan, hanya karena masalah transparansi biaya berobat.

Melihat bahwa pada era digital saat ini, setiap permasalahan dapat dengan mudah di unggah ke internet dan disebarkan secara luas, bagaimana jika kejadian tersebut terjadi pada rumah sakit Anda? Seberapa dampak kerugian yang dihasilkan, baik secara materi maupun non materi. Kepercayaan dan kredibilitas rumah sakit menjadi rusak. Calon pasien yang mengetahui informasi tersebut pada akhirnya enggan untuk berobat di rumah sakit Anda dan lebih memilih berobat di tempat lain.

Lalu, Apa Solusinya?

Dari kasus diatas, dapat dilihat bagaimana transparansi biaya berobat memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan pasien dan calon pasien secara luas. Meskipun seandainya pihak rumah sakit memang tidak melakukan penyalahgunaan, sistem nota berobat yang tidak terinci juga menjadi celah bagi oknum yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, kerugian terbesar justru akan dirasakan oleh rumah sakit.

Melihat betapa pentingnya permasalahan tersebut, manajemen harus dapat menemukan cara untuk menciptakan transparansi biaya berobat. Penggunaan teknologi administrasi yang mendukung transparansi biaya berobat menjadi hal yang harus segera dipertimbangkan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan rumah sakit untuk menciptakan transparansi biaya berobat rumah sakit Anda adalah Modul Medical Notes and Ancillary AVIAT. Modul ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan rincian biaya dari setiap obat yang ditebusnya dari apotek rumah sakit. 

Dengan  transparansi biaya berobat, sistem rumah sakit akan membuat pasien lebih percaya dan bersedia untuk membayar besaran biaya yang tercantum. Kepercayaan pasien inilah yang kemudian akan menjadi benih bagi citra positif yang lebih besar bagi rumah sakit, melalui ulasan positif pasien yang dapat dilihat di internet. Dengan demikian,  hal tersebut akan meningkatkan kredibilitas rumah sakit di mata masyarakat luas.

Modul Medical Notes and Ancillary AVIAT dapat diperoleh di dalam platform Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Teknologinya mengintegrasikan informasi dari setiap unit rumah sakit, termasuk bagian farmasi dengan bagian lainnya. Resep yang dibuat oleh dokter dengan fitur e-Prescription, akan mengirimkan informasi ke modul untuk ditindaklanjuti oleh bagian farmasi secara langsung. Selain mendukung terwujudnya sistem yang lebih transparan, modul juga mendukung para petugas untuk bekerja lebih cepat dan produktif. 

Anda dapat berkonsultasi lebih mendalam tentang fitur-fitur lainnya di dalam modul dengan menghubungi tim marketing AVIAT. Kami siap untuk mendukung rencana digitalisasi sistem rumah sakit Anda! (Septiani)

Similar Posts