Hindari Pending Klaim BPJS Pentingnya Koordinasi Coder RS dan Verifikator BPJS
Setiap bulan rumah sakit akan mengajukan biaya perawatan pasien peserta BPJS kepada pihak BPJS Kesehatan. Proses pengajuan klaim BPJS ini memerlukan ketelitian karena petugas harus melengkapi berkas dan mengisi penulisan kode diagnosis penyakit pasien dengan tepat agar terhindar dari pending klaim.
Rumah sakit berkewajiban untuk menyerahkan beberapa dokumen, seperti formulir bukti pendaftaran pelayanan rawat jalan, hasil pemeriksaan penunjang, Surat Eligibilitas Peserta (SEP), dan kwitansi pembayaran apabila ingin melakukan pengajuan klaim. Selanjutnya, klaim BPJS dilakukan secara manual melalui software Indonesa Case Base Group (INA CBG’S).
INA CBG’S merupakan model pembayaran yang BPJS Kesehatan gunakan, sistem ini menggunakan sistem “paket” atau pengelompokan berdasarkan diagnosis pasien. Jadi dalam pengoperasiannya, pekerja yang bertugas mengisi data dalam sistem harus teliti ketika hendak memasukan kode diagnosis. Kesalahan pada proses input kode dapat mengakibatkan pembayaran klaim tertunda dan menghambat kinerja rumah sakit.
Koordinasi yang Efektif Solusi Kurangi Pending Klaim BPJS
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan pending atau penundaan pembayaran pada proses pengajuan klaim BPJS, antara lain ketidaklengkapan berkas rekam medis dan kesalahan pada penulisan kode diagnosis maupun kode tindakan atau prosedur pemeriksaan. Hal tersebut akan membuat pembayaran klaim terlambat dan menyebabkan arus kas rumah sakit terganggu.
Meski demikian, mengisi kode yang berkaitan dengan proses pengajuan klaim memang tidaklah mudah. Adapun penggunaan kode tarif INA CBG’S terdiri atas 1.077 kode CBG, yang terbagi dalam 789 untuk kode rawat inap dan 288 untuk kode rawat jalan dengan tiga tingkat keparahan penyakit. Selain itu, petugas juga harus familiar dengan penggunaan kode yang terdapat pada International Classification of Diseases (ICD). ICD-10 sendiri memiliki 14.500 kode dan ICD-9 Clinical Modifications yang mencakup 7.500 kode.
Melihat banyaknya kode yang digunakan, perlu adanya pelatihan agar petugas rekam medis atau petugas rumah sakit lainnya yang bertugas untuk pengkodingan data memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kode-kode yang digunakan untuk tindakan dan diagnosis pasien. Selain itu koordinasi yang efektif antara coder rumah sakit dan verifikator BPJS juga sangat diperlukan untuk mengurangi kasus pending klaim BPJS ini.
Ada beberapa cara yang dapat coder rumah sakit dan verifikator BPJS lakukan untuk menghindari pending klaim. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan:
- Format data terstruktur
Salah satu cara untuk menghindari pending klaim adalah menggunakan standar format yang terstruktur. Cara ini akan membuat data tersimpan dengan baik dan dapat langsung diakses secara online melalui perangkat elektronik, sehingga memungkinkan petugas untuk mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan efisien.
- Kode diagnosis tepat
Penggunaan kode diagnosis yang tepat dan sesuai dengan standar yang digunakan BPJS Kesehatan akan sangat membantu dalam mengurangi kasus pending klaim BPJS. Oleh karena itu, rumah sakit harus memastikan coder benar-benar paham sehingga tidak terjadi kesalahan input kode dan verifikator BPJS dapat langsung memverifikasi pengajuan klaim.
- Sistem informasi terintegrasi
Terakhir, rumah sakit sebaiknya memiliki sistem informasi yang dapat langsung terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan. Hal ini akan membuat pertukaran data menjadi lebih mudah dan dapat diakses dengan cepat. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan manajemen untuk memantau proses pengajuan klaim BPJS secara realtime.
Wujudkan Koordinasi yang Efektif dengan AVIAT SIMRS
Demi mewujudkan koordinasi yang efektif antara coder rumah sakit dengan verifikator BPJS Kesehatan, rumah sakit dapat menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) milik AVIAT. Sistem ini telah mampu melakukan bridging dengan BPJS Kesehatan sehingga tentunya akan lebih memudahkan proses pengajuan klaim BPJS.
Selain itu, integrasi antara sistem rumah sakit dan sistem BPJS juga akan memudahkan petugas untuk segera memperbaiki apabila terjadi kesalahan dalam proses penginputan kode. Tertarik untuk menghindari pending klaim BPJS? Hubungi tim marketing AVIAT untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!