Apakah Penerapan Smart Hospital dapat Dilakukan Secara Bertahap?
Adopsi teknologi sudah memasuki setiap sendi kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Adopsi teknologi dalam dunia kesehatan sebenarnya sudah sejak lama dilakukan, terutama pada negara-negara maju seperti Amerika maupun negara-negara Eropa. Namun, tren kesehatan digital mengalami peningkatan pesat belakangan ini. Penggunaan teknologi bertujuan untuk mengubah praktik kesehatan dari pendekatan konvensional yang berbasis kertas ke sistem catatan kesehatan elektronik yang lebih cepat, praktis, akurat dan fleksibel.
Pada perkembangannya, penerapan smart hospital dapat memberikan keunggulan bagi rumah sakit baik dari segi hasil klinis, efisiensi dalam rantai pasokan serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Tak heran, banyak rumah sakit yang pada akhirnya menerapkan sistem smart hospital.
Meskipun penerapan smart hospital sudah menjadi hal yang umum khususnya di Amerika, Eropa, serta beberapa negara Asia seperti Singapura dan Malaysia, penerapan smart hospital di Indonesia masih sangat jarang. Lalu bagaimana Indonesia cara agar rumah sakit di Indonesia dapat menerapkan smart hospital?
Penerapan Smart Hospital di Indonesia
Dalam penerapannya, smart hospital menggunakan berbagai perangkat digital untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas pelayanan rumah sakit. Transformasi digital layanan rumah sakit bertujuan untuk menciptakan pelayanan yang berfokus dalam penyesuaian pengalaman pasien pada berbagai tingkat layanan.
Berbagai infrastruktur dan perangkat yang digunakan dalam penerapan smart hospital secara berkesinambungan akan terus mengumpulkan data layanan dan kinerja rumah sakit. Data dan informasi yang dikumpulkan menjadi inputan yang sangat penting bagi rumah sakit dalam pemberian layanan bagi pasien, evaluasi layanan, serta pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan secara berkesinambungan.
Ketika rumah sakit memutuskan untuk bertransformasi ke sistem smart hospital berarti berkomitmen untuk menerapkan teknologi dalam pelayanan kesehatan dan mengintegrasikannya dalam setiap pelayanan kesehatan demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan smart hospital, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia.
Penyebab utama yang sering ditemui adalah dikarenakan kurangnya digitalisasi dalam sistem perawatan kesehatan di negara berkembang, serta rendahnya tingkat literasi komputer. Dengan kondisi Indonesia yang masih berkembang dan beradaptasi dengan digitalisasi, alternatif yang paling memungkinkan untuk menerapkan smart hospital adalah dengan melalui tahapan proses yang bertahap. Namun, apakah penerapan smart hospital dapat dilakukan secara bertahap?
Dapatkah Smart Hospital Diterapkan Secara Bertahap?
Smart hospital bukanlah suatu sistem yang dapat diciptakan secara instan. Karenanya, sangat memungkinkan jika penerapan smart hospital dilakukan secara bertahap. Untuk menciptakan integrasi pelayanan kesehatan digital, diperlukan banyak persiapan mulai dari infrastruktur, platform aplikasi, SDM, hingga kesiapan manajemen. Untuk menciptakan sistem smart hospital yang holistik, rumah sakit dapat menerapkan satu per satu sistem sembari menjalankan proses adaptasi.
Rumah sakit dapat menerapkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terlebih dulu. Platform aplikasi SIMRS menjadi langkah awal dan mendasar dalam terciptanya suatu pelayanan rumah sakit digital. SIMRS memungkinkan rumah sakit dapat meninggalkan cara lama pengelolaan data yang konvensional, menjadi pengelolaan secara digital. Digitalisasi data rumah sakit membuka peluang bagi rumah sakit untuk mengembangkan pelayanan kesehatan digital.
Lebih lanjut, rumah sakit dapat menerapkan perangkat-perangkat digital lainnya seperti sistem rekam medis elektronik, telemedis dan berbagai platform aplikasi lainnya yang dapat menciptakan sistem kesehatan terintegrasi secara bertahap. Daripada menerapkan berbagai infrastruktur dan perangkat secara langsung dalam satu kali waktu, sistem penerapan smart hospital yang dilakukan secara bertahap menjadi cara yang realistis khususnya bagi rumah sakit di Indonesia yang masih dalam tahap awal melakukan transformasi digital. Selain dapat membantu staf dan petugas medis untuk beradaptasi secara bertahap, aplikasi memang didesain untuk diterapkan secara terpisah di masing-masing fungsi layanannya.
Rumah sakit dapat memanfaatkan dukungan tim profesional seperti AVIAT untuk mendampingi proses penerapan tersebut. Selain menyediakan berbagai aplikasi seperti SIMRS, SIREM, dan telemedis, AVIAT juga didukung tim yang berkompeten dalam bidang ini. Tim AVIAT siap untuk memberikan pendampingan dalam proses adaptasi penggunaan aplikasi selama diperlukan. Hubungi tim marketing AVIAT untuk mendiskusikannya lebih lanjut! (Septiani)