7 dari 8 Perawat Stres, Pahami Potensi Business Intelligence untuk Mengatasinya!
Bekerja sebagai perawat bukanlah hal yang mudah. Meskipun terlihat hanya berada di meja layanan pasien dan sesekali mengunjungi ruangan pasien, pada faktanya tanggung jawab perawat tidaklah sesederhana itu. Perawat harus selalu siap kapanpun dibutuhkan pasien. Hal ini menuntut agar dapat terus fokus dan siaga, serta melakukan tindakan yang tepat ketika dibutuhkan. Belum lagi dengan berbagai pekerjaan administrasi yang banyak dan melelahkan.
Beratnya beban pekerjaan perawat sangat berpotensi menimbulkan stres. Seperti yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Cehadum pada bulan Desember tahun 2019, 7 dari 8 perawat mengalami stres selama bekerja. Hal ini tentu dapat bermasalah apabila tidak diatasi dengan segera, terutama dalam kinerja yang diberikan dalam menangani pasien. Karenanya, manajemen harus menjadikan hal ini sebagai satu hal yang penting, dan harus segera diselesaikan jika terjadi.
Solusi Mengatasi Stres Kerja Pada Perawat
Perawat merupakan salah satu profesi dengan tingkat stres yang tinggi. Terdapat banyak penyebab rentannya perawat mengalami stres. Lalu bagaimana cara untuk dapat menekan stres kerja perawat rumah sakit?
Secara umum, banyak metode yang dilakukan. Namun, salah satu solusi yang paling efektif untuk meminimalisir terjadinya stres pada perawat adalah menciptakan sistem kerja perawat yang ringan. Bagaimana cara menciptakan sistem kerja yang ringan bagi perawat?
Jawabannya adalah dengan penerapan teknologi business intelligence. Potensi business intelligence dalam mengurangi beban kerja perawat melalui berbagai otomatisasi proses kerja dapat memudahkan perawat melakukan pekerjaannya. Perawat tidak lagi perlu dibebankan dengan berbagai pekerjaan teknis yang menguras waktu dan tenaga. Potensi business intelligence dalam menciptakan efisiensi proses kerja akan sangat membantu perawat melakukan pekerjaannya dengan mudah dan ringan.
Bagaimana Business Intelligence Mencegah Stres Kerja Pada Perawat
Untuk memahami potensi business intelligence dalam mencegah terjadinya stres kerja perawat dapat dilihat dengan jelas jika dibandingkan dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres kerja pada perawat. Faktor yang menyebabkan terjadinya stres sendiri ada bermacam-macam.
Berikut beberapa faktor yang seringkali menyebabkan terjadinya stres pada perawat dan potensi business intelligence dalam mengatasi permasalahan tersebut:
1. Banyaknya pasien dan laporan yang harus dikerjakan
Ketika pasien rumah sakit bertambah, misalnya seperti ketika keadaan pandemi beberapa waktu lalu, beban kerja perawat juga akan ikut meningkat. Bukan hanya beban kerja untuk merawat pasien, namun juga meningkatnya pekerjaan administrasi dan laporan yang harus dikerjakan.
Potensi business intelligence dalam menciptakan otomatisasi pengelolaan data akan meringankan pekerjaan administratif tersebut, dan mempermudah perawat dalam membuat rekap laporan. Hal ini sangat efektif untuk menghindari timbulnya stres meskipun jumlah pasien sedang meningkat.
2. Porsi lembur yang terlalu panjang dan melelahkan
Lembur kerja menjadi salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh perawat. Ketika jumlah pasien meningkat, perawat juga harus siap untuk ambil lembur. Namun, porsi lembur yang diberikan terlalu panjang dapat menyebabkan kelelahan dan menimbulkan terjadinya stres.
Potensi business intelligence dalam mengelola data dapat digunakan untuk menganalisis data jadwal kerja perawat. Hal ini akan memudahkan penjadwalan perawat dengan lebih proporsional serta terus mengevaluasi ulang sistem pembagian tugas dan shift yang diterapkan agar lebih efisien.
3. Permasalahan pribadi perawat
Permasalahan pribadi juga dapat menjadi penyebab terjadinya stres, yang juga dapat berdampak pada kinerja perawat yang kurang optimal. Untuk mengatasinya, manajemen dapat menjadwalkan diskusi secara personal dengan petugas untuk analisis dukungan yang memungkinkan dari pihak RS. potensi business intelligence dalam mengelola data dapat digunakan untuk menganalisis hal ini.
4. Prosedur kerja yang masih dilakukan manual dan menuntut banyak proses rumit
Stres kerja pada perawat juga dapat muncul karena alur kerja yang rumit. Potensi business intelligence dalam menciptakan otomatisasi proses kerja dapat menjadi solusi yang sangat efektif untuk permasalahan ini. Potensi business intelligence dalam menciptakan otomatisasi kerja dapat memudahkan petugas menyelesaikan tugasnya atau mengurangi beban kerja melalui otomatisasi proses.
Apakah teknologi business intelligence sudah tersedia untuk diterapkan pada rumah sakit di Indonesia? Kabar baiknya, sudah. Rumah sakit dapat menerapkan AVIAT business intelligence untuk membantu menganalisis berbagai data manajemen rumah sakit, salah satunya data yang terkait dengan manajemen SDM. Teknologi BI akan membantu tim manajemen untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kinerja para petugas medis dan kesehatan dalam bentuk data yang telah dianalisis Kemudahan tersebut bukan hanya akan meningkatkan produktivitas tim manajemen, namun juga kinerja layanan rumah sakit secara keseluruhan.
Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya tentang AVIAT business intelligence! (Septiani)