Tren Digitalisasi Layanan Klinik Terus Meningkat! Siapkah Anda?
Perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 mendorong digitalisasi industri di Indonesia. Dilansir dari kompas.com, Mckinsey & Company menyatakan bahwa akselerasi digital yang diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 10 tahun kedepan, telah terjadi hanya dalam 3 bulan pertama terjadinya pandemi. Demi dapat terus bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, berbagai sektor industri mulai mengadopsi hal ini dalam operasional bisnis mereka, termasuk salah satunya digitalisasi layanan klinik pada sektor kesehatan.
Sektor pelayanan kesehatan merupakan salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pandemi. Tingginya kasus positif serta risiko penularan yang terjadi, membuat industri kesehatan, seperti klinik harus berubah dan beradaptasi. Digitalisasi layanan klinik menjadi solusi yang pada akhirnya banyak diadopsi dan terbukti efektif sebagai solusi pelayanan kesehatan di era digital.
Digitalisasi Layanan Kesehatan Di Indonesia
Dilansir dari dailysocial.id, berdasarkan laporan dari KenResearch pada tahun 2020 yang berjudul Future Growth of Indonesia Health Tech Market, semakin banyak perusahaan kesehatan digital dan solusi kesehatan digital yang muncul di Indonesia dalam 4-5 tahun terakhir. Alodokter merupakan contoh salah satu platform aplikasi kesehatan digital yang mengalami peningkatan pengguna. Berdasarkan catatan data dari Alodokter seperti yang dilansir dari mediaindonesia.com, pengguna telehealth atau layanan kesehatan jarak jauh pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 30% dibandingkan pada tahun 2020.
Peningkatan pengguna aplikasi kesehatan digital menunjukan minat dan antusiasme masyarakat terhadap layanan kesehatan berbasis digital. Sejalan dengan data dari health.oliverwyman.com, mayoritas pasien berharap untuk menggunakan aplikasi kesehatan digital lebih sering kedepannya. Masih dari sumber yang sama, 92 persen penyedia layanan kesehatan berharap untuk melanjutkan kunjungan video bahkan setelah aman untuk melihat pasien secara langsung.
Tingginya minat terhadap pelayanan kesehatan digital harus direspon dengan baik oleh penyedia layanan kesehatan, termasuk klinik. Digitalisasi layanan klinik merupakan strategi yang efektif untuk dapat beradaptasi dengan situasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini.
Manfaat Digitalisasi Layanan Klinik
Tak hanya menjadi solusi untuk beradaptasi dengan situasi pandemi, digitalisasi layanan klinik juga dapat meningkatkan kualitas layanan klinik dengan menciptakan efisiensi layanan. Data pasien dan pelayanan di setiap unit terintegrasi dalam satu sistem penyimpanan terpusat, yang dapat diakses secara real time oleh setiap bagian pelayanan klinik. Berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari menerapkan digitalisasi layanan klinik antara lain:
1. Otomatisasi tugas administratif
Dalam metode pelayanan klinik secara konvensional yang selama ini diterapkan, pekerjaan administratif menimbulkan beban pekerjaan yang cukup berat bagi tenaga medis. Pekerjaan-pekerjaan teknis seperti pencatatan data pasien, pencarian data rekam medis, pembuatan resep, dan sebagainya, dilakukan secara manual dan membutuhkan banyak waktu serta kurang efisien.
Digitalisasi layanan klinik memungkinkan pencatatan rekam medis secara elektronik dan resep dilakukan secara online yang jauh lebih cepat dibanding harus mencatat manual di atas kertas. Efisiensi tugas administratif yang diciptakan memungkinkan klinik untuk melayani lebih banyak pasien. Selain itu, digitalisasi layanan klinik juga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan dengan adanya peringatan yang muncul jika terdapat indikasi kesalahan pencatatan. Kesalahan pembacaan resep akibat tulisan dokter yang kurang jelas, juga dapat diminimalisir.
2. Informasi yang terintegrasi
Digitalisasi layanan klinik akan mengintegrasi data layanan klinik di semua unit pelayanan, mulai dari pendaftaran, data rekam medis, farmasi atau peresepan, hingga tagihan layanan. Integrasi data ini memungkinkan setiap unit dapat mengakses data yang dibutuhkan secara real-time. Tidak hanya memudahkan, hal ini juga akan membuat pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan cepat.
Pasien dapat mendaftar pemeriksaan dengan mudah secara online. Dokter juga dapat dengan mudah mencari dan mengakses data rekam medis pasien dari ruang pemeriksaan, dan mengirimkan data resep pasien ke unit farmasi secara langsung. Pasien tidak perlu menyerahkan kertas resep dan mengantre kembali di apotek. Bagian farmasi dapat membaca resep yang dibuat dokter secara real-time dan menyiapkan obat lebih awal, sehingga obat sudah disiapkan ketika pasien ke bagian apotek.
3. Koordinasi yang lebih baik antar bagian
Integrasi data yang dihasilkan dari digitalisasi layanan klinik juga akan memudahkan koordinasi antar bagian dapat berjalan dengan lebih baik. Masing-masing unit dapat mengirimkan informasi ataupun mengakses informasi yang dibutuhkan dari unit lainnya secara lebih cepat dan mudah. Data layanan dapat diakses oleh petugas klinik secara online dan real-time, tanpa harus meninggalkan tempat.
Klinik di Indonesia dapat mewujudkan berbagai manfaat tersebut dengan menerapkan AVIAT SIMKlinik. Dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung untuk pengelolaan data pasien, pendaftaran digital dan sistem farmasi terintegrasi. Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk mulai merencanakan digitalisasi layanan klinik Anda! (Septiani)