Telemedis Sebagai Solusi Efektif Pengembangan Rumah Sakit
Sebagai penyedia layanan kesehatan masyarakat, kesuksesan rumah sakit dapat dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat. Semakin tinggi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit, maka semakin baik kinerja rumah sakit tersebut. Kepuasan pasien dapat tercipta apabila rumah sakit dapat memberikan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi masyarakat. Itulah sebabnya, pasien harus menjadi fokus dalam setiap rencana pengembangan rumah sakit.
Untuk dapat menentukan arah pengembangan rumah sakit yang efektif, manajemen rumah sakit harus lebih dulu membutuhkan layanan kesehatan seperti apa yang diharapkan dan dibutuhkan masyarakat saat ini.
Kebutuhan Layanan Kesehatan Masyarakat Selama Pandemi
Pengembangan rumah sakit yang baik haruslah sejalan dengan kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan. Diakui bahwa pandemi covid-19 telah memberikan pengaruh besar dalam dunia layanan kesehatan. Di tengah kesadaran kesehatan masyarakat yang naik karena kekhawatiran terpapar pandemi, rumah sakit justru menjadi tempat paling berisiko untuk tertular virus. Sebagaimana dilansir dari CBNC Indonesia, pada bulan September 2020 kluster rumah sakit menyumbangkan jumlah kasus positif terbesar dengan 24 ribu pasien.
Kekhawatiran masyarakat akan tertular virus ketika melakukan kunjungan rumah sakit mendorong lebih banyak penggunaan layanan kesehatan telemedis. Hal tersebut sebanding dengan jumlah kunjungan rumah sakit yang terus turun. Tercatat pada bulan April 2020, penggunaan telemedis untuk layanan rawat jalan mengalami peningkatan hingga 78 kali lipat. Hal tersebut membuat telemedis menjadi fokus pengembangan rumah sakit.
Telemedis Pasca Pandemi
Peningkatan kualitas layanan telemedis merupakan keputusan yang efektif dalam melakukan pengembangan rumah sakit. Seiring dengan penurunan kasus positif corona, berbagai fasilitas kesehatan mulai membuka kembali layanan kunjungan rumah sakit secara bertahap. Meskipun begitu, penggunaan telemedis masih tetap tinggi. Tren penggunaan telemedis secara stabil berada pada tingkat 38 kali lebih banyak daripada sebelum pandemi terjadi.
Faktanya, hanya 21 persen pengguna telemedis di tahun 2020 melakukan kunjungan rumah sakit kembali. Itupun karena permintaan dari pihak rumah sakit. Mayoritas dari kunjungan rumah sakit yang terjadi juga merupakan kunjungan rutin dengan dokter dan spesialis rutin pasien. Hal ini menunjukan bahwa meskipun layanan kunjungan rumah sakit sudah mulai dibuka, telemedis masih diminati masyarakat, dan merupakan solusi yang efektif untuk pengembangan rumah sakit.
Lebih dari setengah pasien menyatakan akan tetap dan lebih sering menggunakan layanan telemedis bahkan setelah pandemi berlalu dan fasilitas kesehatan sudah beroperasi secara normal. Hal ini seharusnya menjadi sebuah kode yang kuat untuk pihak manajemen menjadikan layanan telemedis sebagai fokus pengembangan rumah sakit.
Pengembangan rumah sakit melalui layanan telemedis bahkan semakin masif seiring dengan berjalannya waktu. Menurut survei Amwell pada tahun 2020, 92 persen penyedia layanan kesehatan menyatakan rencananya untuk tetap membuka layanan konsultasi video, bahkan setelah situasi aman untuk membuka layanan kunjungan langsung secara normal. Hal ini menunjukan bahwa rumah sakit memandang telemedis memiliki potensi yang tinggi sebagai layanan kesehatan yang diminati masyarakat bahkan ketika pandemi sudah selesai.
Hasil survei yang dilakukan Deloitte Indonesia dengan Bahar dan Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Indonesia juga sejalan. Dari survei tersebut, diperoleh data bahwa 84,4% responden yang telah menggunakan layanan telemedis menyatakan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan merasa puas. Baik dokter dan pasien menyatakan minat mereka untuk terus menggunakan layanan telemedis untuk pemeriksaan perawatan kronis, konsultasi rutin, tindak lanjut pasca operasi, dan sebagainya.
Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, survei tahunan yang dilakukan Amwell juga menemukan bahwa lebih dari 50% pengguna telemedis menyatakan berminat untuk tetap menggunakan layanan telemedis meskipun pandemi telah berakhir. Masyarakat telah merasakan manfaat dari layanan telemedis, yang memudahkan mereka untuk mendapatkan layanan kesehatan secara virtual yang praktis dan tetap solutif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telemedis merupakan solusi yang efektif bagi pengembangan rumah sakit bahkan setelah pandemi ini berakhir. Rumah sakit di Indonesia dapat mewujudkan solusi tersebut dengan dukungan AVIAT telemedis yang telah digunakan di berbagai negara. Tersedia fitur pendaftaran online, pusat informasi hingga pembayaran cashless yang siap membuat layanan rumah sakit menjadi lebih efisien.
Segera hubungi tim marketing AVIAT dan diskusikan rencana pengembangan rumah sakit Anda! (Septiani)