Pantau Kebutuhan Transfusi Darah di Unit RS secara Akurat!
Anda mengalami kendala untuk mengatasi kebutuhan transfusi darah yang melonjak tiba-tiba? Sudah saatnya Anda beralih menggunakan sistem yang lebih akurat.
Dengan memanfaatkan sistem untuk manajemen unit transfusi darah yang lebih baik, nantinya pemantauan (monitoring) kebutuhan transfusi darah akan lebih mudah dilakukan.
Sayangnya, belum semua manajemen RS mengetahui tentang solusi praktis tersebut, sehingga adopsi sistem ini masih belum maksimal di seluruh rumah sakit.
Belum lagi keraguan dari manajemen pada utilisasi sistem yang dianggap menyulitkan atau juga modal yang dibutuhkan cukup besar.
Oleh karena itu, sudah saatnya berbenah diri dan meningkatkan akurasi unit transfusi darah dengan mengenal lebih lanjut tentang solusi dari Aviat. Dari mana memulainya? Berikut adalah penjelasan selengkapnya!
Masalah yang Timbul dalam Mengakomodir Kebutuhan Transfusi Darah
Meskipun terlihat sederhana, nyatanya kebutuhan transfusi darah di rumah sakit sangatlah krusial bagi pasien yang sedang dirawat.
Ada berbagai masalah atau kendala yang muncul pada proses transfusi darah yang menumpuk dan sulit dilacak tanpa adanya dukungan teknologi yang tepat.
Beberapa masalah tersebut antara lain:
1. Mengetahui unit yang membutuhkan darah
Untuk memenuhi kebutuhan transfusi darah, tentunya Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) harus mengetahui unit atau bangsal mana yang perlu diprioritaskan untuk menerima stok kantong darah.
Hal ini menjadi kendala tersendiri, karena biasanya dilakukan secara manual dengan cara petugas medis atau dokter yang bertugas melakukan request langsung ke BDRS.
Proses yang kurang efisien ini menjadikan kebutuhan transfusi darah jadi menumpuk dan berakibat pada turunnya kualitas dan efisiensi layanan kesehatan yang dihadirkan.
2. Lokasi terkini dari kantong darah yang dibutuhkan
Masalah lain yang muncul dalam mengakomodir kebutuhan transfusi darah adalah proses tracking dari kantong darah yang sedang didistribusikan kepada unit atau bangsal rumah sakit, terutama dalam mengetahui apakah stok kantong darah tersebut sudah sampai atau belum.
Jika dibiarkan terus menerus, nantinya penurunan kualitas pelayanan juga akan muncul karena BDRS dinilai kurang profesional.
Selain itu, keterlambatan dalam mendistribusikan kebutuhan transfusi darah juga dapat menurunkan angka harapan hidup pasien, sehingga dampaknya sangat fatal bagi rumah sakit.
3. Biaya distribusi kebutuhan darah yang kurang terukur
Pembiayaan BDRS yang kurang terukur juga dapat berdampak buruk pada kebutuhan transfusi darah. Jika biaya yang dibutuhkan untuk memproses request kantong darah lebih tinggi, tentunya rumah sakit tidak dapat menyediakannya dengan tepat waktu.
Untuk itu, dibutuhkan solusi yang dilengkapi dukungan teknologi agar biaya yang dibutuhkan untuk distribusi kantong darah jadi lebih efisien dan juga terukur.
Solusi Manajemen Kebutuhan Transfusi Darah dari Aviat
Dapatkah Aviat membantu penanganan kebutuhan transfusi darah yang lebih baik? Tentunya bisa!
Saat ini, Aviat telah mengembangkan modul Blood Bank yang telah terintegrasi dengan aplikasi Aviat SIMRS yang mulai digunakan banyak rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi manajemen BDRS.
Pada modul ini Anda dapat menemukan sub-modul Blood Distribution, sebuah fitur yang dirancang khusus untuk meningkatkan efektivitas pada proses distribusi kebutuhan transfusi darah dan menyelesaikan berbagai masalah yang disebutkan di atas.
Selain itu, mengingat sub-modul ini telah tersedia pada aplikasi Aviat SIMRS, maka Anda tidak lagi memerlukan aplikasi lainnya yang tentunya menyulitkan petugas pengelolaan BDRS. Cukup memanfaatkan modul yang tersedia.
Di sisi lain, proses distribusi kebutuhan transfusi darah juga menjadi lebih cepat, karena monitoring dan tracking kantong darah dapat dilakukan secara real time.
Jadi, sudah saatnya BDRS yang Anda kelola juga dilengkapi dengan sub-modul Blood Distribution agar pengelolaan stok darah yang dibutuhkan pasien jadi lebih optimal.
Hubungi tim marketing Aviat sekarang juga untuk informasi selengkapnya! (Pradana)