Mengapa Praktik Dokter Mandiri Harus Aktif Laporkan Kasus TBC?

Terhitung sejak November 2024, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara penyumbang terbesar kasus Tuberkulosis (TB) di dunia. Indonesia menyumbangkan sekitar 10 persen dari total kasus global, kondisi ini tentu memerlukan perhatian dari seluruh fasilitas kesehatan (faskes), mulai dari rumah sakit negeri dan swasta, klinik, Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM), puskesmas, hingga praktik dokter mandiri.

Seluruh faskes harus mampu bekerja sama demi menekan kasus TB agar tidak semakin meluas dan bertambah. Salah satu faskes yang memerlukan perhatian khusus adalah praktik dokter mandiri karena berdasarkan survey sekitar 19 persen masyarakat dengan gejala TB lebih memilih untuk mendapatkan penanganan medis awal di sana. 

Praktik dokter mandiri perlu mendapat perhatian serius karena merupakan salah satu tingkat pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses oleh masyarakat. Oleh karena itu, dokter yang membuka praktek mandiri harus aktif melaporkan kasus TB yang ditangani dan berkoordinasi dengan puskesmas sekitar yang memiliki wewenang dalam melaksanakan pembinaan pada tingkat layanan primer.

Ada beberapa alasan yang membuat praktik dokter mandiri perlu berperan aktif untuk melaporkan setiap kasus TB yang ditangani. Selain karena penyakit tersebut masih menjadi penyebab kematian di Indonesia, alasan lainnya antara lain:

  1. Pemantauan dan pengendalian penyakit

TB merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan dunia, bahkan pada tahun 2022 penyakit ini menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah COVID-19. Kenyataan tersebut telah menjadi bukti bahwa salah satu alasan mengapa dokter yang menjalankan praktik mandiri perlu melakukan pelaporan adalah agar faskes primer dapat memantau penyebaran penyakit dan melakukan skrining terhadap orang terdekat penderita. Langkah ini sangatlah penting demi mengurangi angka penularan di masyarakat. 

  1. Pengobatan yang tepat

Keaktifan praktik dokter mandiri dalam melaporkan kasus TB yang mereka tangani juga akan sangat membantu penderita untuk mendapatkan pengobatan yang tepat hingga tuntas. Jadi. petugas layanan kesehatan primer dapat langsung memberikan obat yang penderita butuhkan, termasuk obat yang telah mendapat subsidi pemerintah atau program kesehatan tertentu.

  1. Data epidemiologi

Pelaporan kasus TB akan sangat membantu proses pengumpulan data epidemiologi. Data-data ini yang sangat berperan untuk penelitian dan pengembangan strategi pengendalian kasus TB di Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien di masa depan.

  1. Peningkatan kesadaran

Peningkatan kesadaran masyarakat terkait pencegahan dan pentingnya pengobatan penyakit TB hingga tuntas menjadi kunci untuk menekan kasus penyebaran di Indonesia. Untuk itu, peran aktif praktik dokter mandiri dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kesadaran tenaga medis dan masyarakat umum mengenai bahaya penyakit menular ini sehingga deteksi kasus dapat dilakukan lebih awal. 

  1. Dukungan dan sumber daya

Penatalaksanaan kasus TB perlu dilakukan sesuai dengan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan memerlukan peran serta sumber daya serta dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Dengan melaporkan kasus TB, dokter yang menjalankan praktik mandiri telah membantu proses pelacakan penyebaran kasus dan manajemen pengobatan pasien TB.

  1. Kepatuhan terhadap regulasi

Dalam Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TB, seluruh stakeholders harus bekerja sama dan berkomitmen untuk menurunkan kasus TB menjadi 65 kasus per 100.000 penduduk di Indonesia pada tahun 2030. Adanya Perpres tersebut menunjukkan bahwa peran aktif praktik dokter mandiri untuk melaporkan kasus TB menjadi bukti kepatuhan terhadap regulasi kesehatan yang ada. 

  1. Pengurangan stigma

Laporan yang konsisten dari praktik dokter mandiri juga akan sangat membantu mengurangi stigma mengenai TB. Peran aktif seluruh pihak ini akan membuktikan bahwa penyakit menular ini bukan hanya masalah individu tetapi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian kolektif dari seluruh fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta. 

Melihat berbagai alasan di atas, maka sudah seharusnya praktik dokter mandiri berperan aktif untuk melaporkan kasus TB yang ditangani. Bahkan saat ini, proses pelaporan kasus dapat dengan mudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi milik AVIAT.

Ingin berperan dalam proses pengendalian kasus TB dan mendapatkan kemudahan dalam proses pelaporan kepada faskes primer? Segera hubungi tim marketing AVIAT untuk mendapatkan informasi selengkapnya!

Similar Posts