Cegah Serangan Siber pada SIMRS dengan 4 Langkah Ini

Cegah Serangan Siber pada SIMRS dengan Serangan siber adalah ancaman serius yang dapat menghancurkan data penting, mengganggu operasional, dan merugikan reputasi perusahaan.

Seiring dengan terus terjadinya kasus kebocoran data kesehatan, kekhawatiran masyarakat atas keamanan data medis digital terus memuncak. Bahkan kini masyarakat juga mempertimbangkan kemampuan rumah sakit dalam menjaga keamanan data medis pasien sebagai salah satu variabel dalam memilih tempat berobat. Pasien akan berpikir ulang untuk berobat ke rumah sakit yang pernah mengalami kebocoran data. Itulah sebabnya, rumah sakit harus dapat meningkatkan keamanan sistem informasi manajemen yang digunakan.

Jika diamati, berbagai kasus kebocoran data seringkali terjadi karena serangan siber. Para hacker memanfaatkan celah kelemahan pada sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) untuk melakukan serangan. Oleh sebab itu, rumah sakit harus melakukan evaluasi atas tingkat keamanan SIMRS yang digunakan, serta melakukan penguatan sistem keamanan  untuk mencegah terjadinya kebocoran data medis. Di bawah ini kami paparkan lebih lanjut 4 langkah yang dapat dilakukan manajemen dalam mencegah serangan siber pada SIMRS.

Mematuhi Peraturan HIPAA

Health Insurance Portability and Accountability Act (HIPAA) merupakan aturan yang mewajibkan penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit untuk menjaga kerahasiaan data medis dari akses data secara ilegal. HIPAA memberi batasan tentang informasi apa saja yang dapat disampaikan kepada pihak ketiga serta mengatur standar penanganan data rumah sakit baik secara fisik, administratif, maupun teknis.

Mematuhi Peraturan HIPAA

Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan digital dan penerapannya di berbagai fasilitas kesehatan, kini HIPAA juga mengatur perlindungan privasi pada informasi digital rumah sakit yang dikelola dengan SIMRS. Informasi yang meliputi data pribadi pasien, asuransi dan penagihan, diagnosis, data perawatan klinis, hingga hasil laboratorium seperti foto dan hasil tes.

Salah satu hal yang harus dipatuhi dalam aturan HIPAA adalah penerapan pembatasan akses. Pembatasan akses dapat menjadi langkah awal untuk mencegah serangan siber pada SIMRS. Ketika akses data rekam medis hanya diberikan kepada petugas medis yang memang berwenang saja, potensi terjadinya kebocoran data medis pasien dapat diminimalisir.

Memiliki Data Cadangan 

Serangan siber dapat mengakibatkan gangguan pada sistem informasi rumah sakit jika pelaku hacking menggunakan virus dalam serangannya. Pada beberapa kasus, serangan siber akan merusak data medis pasien yang ada pada pusat penyimpanan data rumah sakit. Jika hal ini terjadi tanpa adanya persiapan pencegahan, akses informasi rumah sakit akan terhambat yang pada akhirnya berdampak pada terhentinya pelayanan rumah sakit.

Sebagai langkah pencegahan, rumah sakit harus memiliki data cadangan yang tersimpan dengan aman dan terpisah dari sistem utama. Dengan demikian, apabila terjadi serangan siber yang merusak sistem informasi rumah sakit, dapat dilakukan pemulihan data dengan memanfaatkan back up data yang sudah disiapkan sebelumnya.

Enkripsi Data

Enkripsi data merupakan salah satu metode pengamanan data, setiap akses harus dilakukan dengan menggunakan kunci akses. Kunci akses ini hanya dimiliki oleh tenaga medis yang diberi kewenangan untuk mengakses dokumen tertentu. Teknologi enkripsi memberikan perlindungan tambahan bagi data-data penting rumah sakit agar tidak mudah diretas.

Enkripsi Data

Dengan adanya fitur enkripsi yang handal pada platform SIMRS, pelaku serangan siber tidak dapat memahami informasi pada dokumen yang diretas. Hal ini dikarenakan melalui proses enkripsi, informasi yang ada di dalamnya berubah menjadi acak dan tidak dapat dibaca. Dengan fungsinya tersebut, enkripsi data menjadi salah satu langkah penting dalam memberikan perlindungan berlapis untuk mengatasi maraknya pencurian data medis.

Rutin Penilaian Risiko 

Berbagai tindakan pencurian data medis seringkali terjadi karena adanya celah keamanan pada SIMRS. Itulah sebabnya, perlu dilakukan evaluasi sistem dan penilaian risiko terhadap setiap kelemahan sistem yang ada untuk menghindari terjadinya serangan siber. Pelaksanaan evaluasi rutin terhadap berbagai potensi celah atau kelemahan sistem akan membantu tim pengembang untuk merencanakan upaya perbaikan. Dengan demikian, akan semakin sedikit celah yang dapat dimanfaatkan oleh para hacker untuk melakukan serangan siber.

Berbagai upaya di atas juga akan lebih baik lagi jika didukung dengan penggunaan server lokal. Keamanan server lokal secara umum lebih baik karena dapat lebih mudah diawasi dan dipelihara. Seperti yang dimanfaatkan oleh sistem AVIAT SIMRS, server lokal yang memungkinkan tim manajemen rumah sakit untuk mengoptimalkan sistem keamanannya. 

Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang AVIAT SIMRS beserta fitur-fitur pendukungnya, segera hubungi tim marketing AVIAT untuk berdiskusi lebih mendalam tentang hal tersebut. Kami siap membantu Anda mewujudkan sistem manajemen layanan kesehatan digital dengan kualitas keamanan yang prima! (Septiani)

Similar Posts