5 Alasan Mengapa Telemedis Menurunkan Risiko Terpapar Virus pada Tenaga Medis
Mewabahnya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 lalu seakan menjadi tanda dimulainya perang antar tenaga medis dengan virus ganas yang dapat menyebar dengan cepat. Tidak sedikit tenaga medis yang akhirnya tumbang karena terinfeksi virus dari pasien yang mereka tangani. Tingginya jumlah pasien positif Covid-19 yang harus ditangani, mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk mulai menerapkan layanan tanpa kontak seperti telemedis untuk menurunkan risiko.
Faktanya, perlengkapan medis dan pakaian yang tertutup belum sepenuhnya menjamin tenaga medis terlindungi dari penularan virus Corona. Rumah sakit mulai mempertimbangkan dukungan teknologi yang dapat membantu pencegahan lebih efektif seperti telemedis. Bagaimana caranya telemedis menurunkan risiko tenaga medis tertular virus? simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Pengguna Telemedis Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Sejak merebaknya pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah, serta rumah sakit semakin mempertimbangkan penggunaan telemedis sebagai media layanan kesehatan bagi masyarakat. Penggunaan layanan telemedis tercatat meningkat hingga 600% dibandingkan sebelum pandemi. Mayoritas digunakan untuk memberikan layanan konsultasi dokter dan pengiriman obat ke rumah pasien secara langsung. Hal tersebut bahkan menempatkan Indonesia berada di peringkat ke 3 di bawah China dan India dalam penggunaan aplikasi telemedis.
Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, menyampaikan bahwa penggunaan telemedis selama pandemi meningkat 10 kali lipat. Salah satu platform telemedis di Indonesia, Alodokter, bahkan telah memiliki 30 juta pengguna aktif bulanan serta 43.000 dokter yang siap berkonsultasi secara online dengan pasien. Hal tersebut menunjukan tingginya prospek dan minat penggunaan telemedis di Indonesia. Terlebih dengan potensi telemedis menurunkan risiko penularan Covid-19 yang membuatnya semakin diperhitungkan oleh para pengelola fasilitas kesehatan.
5 Alasan Telemedis Menurunkan Risiko Penularan Virus Corona
Penggunaan telemedis dapat memberikan dukungan yang sangat signifikan bagi layanan kesehatan saat pandemi Covid-19, karena dapat dimanfaatkan untuk:
- Seleksi awal bagi pasien
Telemedis menurunkan risiko penyebaran Covid-19 dengan cara menciptakan skala prioritas bagi pasien yang perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan atau cukup mendapatkan perawatan di rumah melalui layanan online. Hal tersebut telah diterapkan oleh Spectrum Health and McLeod Health di Amerika yang memanfaatkan telemedis sebagai filter atas deteksi penyakit melalui telekonsultasi. Pasien-pasien yang dinilai perlu melalui pemeriksaan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas kesehatan setempat. Sebaliknya pasien dengan gejala ringan mendapatkan solusi pengobatan tanpa harus mendatangi rumah sakit secara langsung.
- Prioritas sumber daya bagi pasien darurat
Dengan membatasi pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan di rumah, angka kunjungan pasien di rumah sakit akan berkurang. Fasilitas kesehatan dapat dioptimalkan bagi pasien-pasien dengan kondisi serius dan membutuhkan perawatan intensif. Dengan demikian, telemedis menurunkan risiko kekurangan fasilitas kesehatan dan tenaga medis.
Selain itu, telemedis juga dapat membantu meminimalisir tingkat penularan virus. Terlebih mengingat bahwa rumah sakit menjadi tempat yang sangat rawan untuk menjadi media penularan. Dengan jumlah pasien yang lebih sedikit dan terorganisir, potensi penyebaran virus di rumah sakit pun dapat ditekan agar lebih rendah. Dengan kata lain, telemedis menurunkan risiko pasien non-Covid untuk terpapar virus.
- Memberikan laporan dan analisa data yang terus diperbarui
Kecerdasan buatan yang ditanamkan pada teknologi telemedis akan terus belajar dan mengkomputerisasi data-data yang dimasukan setiap waktu. Seiring penggunaan telemedis, semakin banyak data pemeriksaan dan pasien yang didapatkan seperti demografi, riwayat perjalanan, serta riwayat kontak. Bukan hanya telemedis menurunkan risiko penularan virus, namun juga mempermudah tenaga medis untuk menganalisa kondisi pasien berdasarkan riwayat kesehatan yang terekam.
- Mengurangi kunjungan poliklinik rawat jalan
Selain menjadi tempat rawat inap, rumah sakit juga menjadi tempat pemeriksaan poliklinik rawat jalan. Kunjungan pasien rawat jalan ke rumah sakit justru meningkatkan resiko tertular virus Corona. Dengan telemedis, pasien rawat jalan dapat berkonsultasi secara online dari rumah. Dengan begitu, telemedis menurunkan risiko terpapar virus Corona bagi tenaga medis sekaligus juga bagi pasien rawat jalan.
Rumah sakit dapat membuktikan manfaat tersebut dengan menerapkan AVIAT telemedis. Fitur-fiturnya memungkinkan dokter untuk membuka layanan konsultasi secara online, kapanpun diperlukan. Tersedia juga berbagai alternatif metode pembayaran cashless yang meminimalisir kontak terjadi. Dengan demikian dapat mengoptimalkan kinerja telemedis dalam menurunkan risiko bagi para dokter maupun pasien. Hubungi tim marketing AVIAT dan segera wujudkan salah satu investasi terbaik fasilitas kesehatan dekade ini! (Pradana)