Inilah Bagaimana Electronic Prescription Meningkatkan Kecepatan Layanan RS
Setiap pasien yang berobat pasti menginginkan kesembuhan. Namun, berobat ke rumah sakit justru seringkali diasosiasikan dengan hal yang membosankan dan menghabiskan banyak waktu. Mulai dari awal mendaftar hingga pengambilan obat dan melakukan pembayaran, dilalui dengan antrian yang cukup lama. Belum lagi jika antrian sedang panjang dan kerja petugas layanan cukup lambat. Tidak sampai situ, ketika sudah berobat dan tinggal mengambil obat, pasien lagi-lagi harus antri dan menunggu proses pengambilan obat. Itu belum termasuk ketika menunggu proses pembayaran.
Mungkin bagi mereka yang memiliki waktu luang banyak, menghabiskan banyak waktu hanya untuk berobat masih bisa dilakukan. Meskipun begitu, menunggu layanan yang lama tetaplah membosankan. Namun, bagi mereka yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu, layanan rumah sakit yang lama tentu akan dihindari. Belum lagi pengambilan obat yang harus mengantri kembali. Mereka lebih memilih untuk membayar lebih mahal demi berobat di rumah sakit dengan layanan yang lebih baik dan cepat.
Electronic Prescription, Cara Meningkatkan Kecepatan Layanan RS
Perkembangan teknologi telah memunculkan berbagai teknologi medis yang dapat mempermudah dan mempercepat kerja petugas rumah sakit. Salah satu terobosan teknologi kesehatan yang dapat meningkatkan kecepatan layanan rumah sakit merupakan electronic prescription. Electronic prescription merupakan platform aplikasi yang memungkinkan proses peresepan dilakukan secara digital, tidak lagi melalui tulisan di kertas.
Electronic prescription tidak hanya memudahkan dokter dalam membuat resep, namun juga mempercepat proses peresepan dan pengambilan obat. Sebagai perbandingan, pada sistem peresepan konvensional dokter akan mencatat resep langsung di kertas dan kemudian diserahkan ke pasien. Pasien kemudian pergi ke bagian farmasi, menyerahkan kertas resep, menunggu peracikan obat oleh petugas farmasi, mengambil obat dan melakukan pembayaran tagihan. Cara yang seperti ini menghabiskan waktu yang lama.
Electronic prescription hadir untuk menciptakan otomatisasi proses peresepan dari mulai pembuatan resep oleh dokter hingga pengambilan obat. Semua obat yang diresepkan dokter dapat diinput kedalam komputer secara langsung. Jika pada umumnya kertas resep yang dibuat dokter harus dibawa oleh pasien atau perawat ke bagian farmasi secara manual, electronic prescription akan mengirimkan resep elektronik tersebut ke bagian farmasi lewat jaringan komputer RS. Resep elektronik yang dibuat dokter tersebut secara real time akan tampil pada komputer bagian kasir atau farmasi. Akses dan sharing data instan ini memungkinkan bagian farmasi menyiapkan obat bahkan sebelum pasien datang. Proses yang sedemikian rupa memungkinkan obat dapat diambil tanpa mengantri kembali.
Apakah Electronic Prescription Mempercepat Peresepan Rumah Sakit?
Tentu saja bisa, semua proses peresepan dapat dilakukan dengan cepat jika menggunakan electronic prescription. Mulai dari awal, dokter dapat membuat resep dengan lebih cepat di komputer ketimbang menulisnya secara manual di kertas. Aplikasi electronic prescription menyediakan tools untuk memilih obat tanpa harus mengetik nama obat secara lengkap.
Pasien juga tidak perlu menunggu petugas farmasi meracik obat yang diresepkan. Obat akan diracik bersamaan dengan perjalanan pasien ke bagian pengambilan obat. Ini tentu akan membuat layanan rumah sakit menjadi jauh lebih cepat, dimana pasien tidak perlu menunggu terlalu lama.
Dampak percepatan layanan farmasi rumah sakit juga tidak terlepas dari pekerjaan apoteker yang dipermudah. Tulisan resep yang sulit terbaca, serta banyaknya nama obat yang mirip membuat petugas farmasi seringkali harus dikondirmasi ulang ke dokter pembuat resep untuk memastikan tulisan obat ke dokter. Proses konfirmasi dapat berjalan lebih lama jika dokter tidak langsung mengangkat telepon dari apotek. Proses ini berdampak pada penyiapan obat yang menjadi lebih lama dan memaksa pasien menunggu. Penggunaan electronic prescription secara signifikan mampu mengurangi proses konfirmasi dari apoteker ke dokter yang seringkali terjadi pada sistem peresepan konvensional.
Kabar baiknya, sistem tersebut telah tersedia di Indonesia. Rumah sakit dapat menerapkan aplikasi AVIAT Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang dilengkapi dengan fitur peresepan elektronik. Dengan fitur ini, proses peresepan obat dapat dilakukan lebih cepat oleh dokter. Pada akhirnya hal tersebut juga mendorong produktivitas dokter karena dapat melayani lebih banyak pasien karena durasi konsultasi dan penanganan yang lebih cepat.
Tertarik untuk memahami lebih jauh tentang fitur e-prescription pada AVIAT SIMRS? hubungi tim marketing AVIAT untuk menjelaskan informasi selengkapnya untuk Anda! (Septiani)