5 Dampak Menggunakan SIMRS Tanpa Bridging System
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) telah menjadi kebutuhan penting bagi rumah sakit untuk mengelola data kesehatan pasien dan operasional rumah sakit secara efisien. Penggunaan SIMRS dapat membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas pelayanan di rumah sakit, termasuk adanya bridging system dengan aplikasi lain sesuai dengan anjuran pemerintah. SIMRS juga dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keamanan pasien.
Dalam mengimplementasikan SIMRS, keberadaan Bridging System atau sistem jembatan sangatlah penting untuk meningkatkan efektivitas pengolahan data kesehatan. Bridging SIMRS memungkinkan berbagai sistem informasi kesehatan yang berbeda untuk berkomunikasi dan berbagi data.
Namun sayangnya, masih banyak rumah sakit yang belum menerapkan bridging system dalam SIMRS mereka. Artikel ini akan membahas dampak dari penggunaan SIMRS tanpa bridging system, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan efektivitas pengelolaan data di rumah sakit.
Dampak SIMRS Tanpa Bridging
- Kesulitan berbagi data
SIMRS tanpa bridging system tidak terintegrasi dengan sistem lainnya. Oleh karena itu, SIMRS tidak dapat dihubungkan dan saling berbagi data dengan sistem lain, termasuk dengan rumah sakit atau lembaga kesehatan lain. Dampaknya, data pasien tidak dapat dengan mudah dibagi antara departemen atau aplikasi yang berbeda di rumah sakit.
- Kemungkinan kesalahan
Tanpa fitur bridging, petugas harus menginput data pasien yang sama secara berulang ke beberapa aplikasi yang berbeda, termasuk ketika masuk ke unit yang berbeda. Proses penginputan yang berulang meningkatkan risiko kesalahan dalam pengisian data. Jika hal ini terjadi, akan mengakibatkan perbedaan data pada setiap unit layanan, yang dapat berdampak pada kebingungan petugas serta hambatan dalam pelayanan dan administrasi pasien.
- Menghambat pengambilan keputusan
SIMRS yang tidak dilengkapi dengan fitur bridging system data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan terkadang tersedia pada sistem atau aplikasi yang berbeda sehingga sulit diakses dan membutuhkan waktu lebih banyak. Dampaknya, dokter serta staf faskes tidak dapat mengakses data pasien dengan cepat, karena harus mencarinya di berbagai aplikasi yang berbeda. Hal ini pada akhirnya akan menghambat proses pengambilan keputusan baik pada tataran klinis maupun manajerial.
- Peningkatan biaya
SIMRS tanpa bridging system cenderung memerlukan pengelolaan data yang manual dan tidak efisien. Tanpa adanya integrasi dengan sistem lain, maka data harus dimasukkan secara manual ke dalam SIMRS, yang dapat memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar.
Selain itu, SIMRS tanpa bridging juga memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus. Kondisi ini memaksa Rumah sakit harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mengembangkan atau membeli sistem informasi tambahan yang dapat bekerja dengan SIMRS.
- Risiko keamanan data
SIMRS yang tidak dilengkapi dengan bridging system mengakibatkan sistem ini tidak terintegrasi dengan sistem lain, sehingga penginputan data dilakukan secara berulang. Hal ini akan membuat pengawasan lebih sulit dilakukan. Dampaknya, data pasien menjadi rentan terhadap penyalahgunaan atau pelanggaran keamanan.
Selain itu, penginputan data yang berulang terlebih ketika proses input data dilakukan oleh banyak pihak juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kesalahan manusia seperti pengiriman atau penggunaan data yang salah atau terjadi kebocoran data.
Pertimbangan Penting Dalam Memilih SIMRS
Penggunaan SIMRS yang tidak dilengkapi dengan adanya bridging system dapat berdampak negatif bagi efektivitas dan efisiensi pengelolaan data pasien. Jika hal ini terjadi di rumah sakit Anda, bukan hanya berdampak pada efisiensi kinerja, namun efektifitas pelayanan kesehatan serta kepercayaan pasien. Oleh karena itu, jajaran manajemen perlu memastikan bahwa SIMRS yang digunakan telah dilengkapi dengan sistem bridging yang memungkinkannya terintegrasi dengan sistem aplikasi lainnya.
Faktanya, tidak semua platform SIMRS telah dilengkapi dengan bridging system. Sebuah SIMRS harus memenuhi standar interoperabilitas untuk dapat diintegrasikan dengan sistem aplikasi lainnya, salah satunya adalah AVIAT SIMRS. Oleh sebab itu, sejak awal jajaran manajemen harus memastikan bahwa SIMRS yang akan digunakan telah memenuhi standar interoperabilitas sehingga mampu di bridging dengan aplikasi kesehatan lainnya, seperti BPJS Kesehatan maupun aplikasi lain yang disarankan oleh pemerintah.
Dengan menggunakan AVIAT SIMRS yang dilengkapi dengan fitur bridging, Anda dapat memastikan bahwa data pasien Anda terintegrasi dengan sistem aplikasi kesehatan lainnya secara efektif dan efisien. Dengan demikian, Anda dapat meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam penginputan data, meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap rumah sakit Anda. AVIAT SIMRS memenuhi standar interoperabilitas yang diperlukan untuk bridging dengan aplikasi kesehatan lainnya, dengan begitu Anda dapat yakin bahwa aplikasi ini dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda dalam pengelolaan data pasien yang efektif dan efisien.
Tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang cara kerja AVIAT SIMRS? Hubungi tim marketing AVIAT untuk request demo aplikasi! (Septiani)